Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tongkrongan Gratis Anak Muda di Kota Soe

8 Juni 2023   19:13 Diperbarui: 8 Juni 2023   19:14 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman samping tugu Bersehati di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Rabu (7/6/2023), angin berhembus cukup kencang di Kota Soe ibu kotanya Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di Nusa Tenggara Timur.

Pepohonan di komplek kantor lama Bupati TTS terlihat berayun-ayun mengikuti hembusan angin. Daun-daun yang kuning dan kering pun berguguran.

Waktu sudah menunjukan hampir pukul 10.00 Wita. Langit cukup cerah dan matahari bebas bersinar namun suhu lumayan dingin di kota yang berada pada ketinggian 792 mdpl.

Sejumlah masyarakat yang sedang mengurus administrasi kependudukan terlihat sedang berjemur untuk menghangatkan diri di depan kantor Dispendukcapil TTS.

Setelah selesai mengurus administrasi kependudukan, saya sejenak pergi ke bagian depan komplek perkantoran ini. 

Di bagian depan ada kantor Dinas Ketahanan Pangan yang dahulu adalah kantor Bupati TTS. Sebuah kantor di sampingnya dahulu adalah kantor DPRD. Kedua kantor ini menghadap ke arah timur dengan satu gerbang utama.

Halaman depan kantor ini cukup luas dan terbelah dua dengan jalan masuk dari pintu gerbang utama.

Di halaman sebelah kiri berdiri sebuah tugu yang menghadap ke jalan raya di sisi utara perkantoran. Desain tugu berupa sembilan lempengan beton yang berdiri dan ujung-ujungnya menyatu dalam sebuah lingkaran. Pada sisi luar dan dalam lempengan ada hiasan motif-motif tenunan yang ada di TTS.

Tugu Bersehati di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Tugu Bersehati di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Tugu berlapis keramik putih ini adalah tugu Bersehati. Menurut prasasti kecil yang ada, Bupati TTS kala itu Piet Sabuna meresmikan tugu ini pada 25 April 1996.

Bersehati adalah motto Kota Soe dan merupakan akronim dari bersih, sehat, aman, tertib dan indah.

Di samping tugu Bersehati ada taman kecil dengan beberapa bunga aneka warna. Taman ini berada di bawah rindangnya pepohonan besar.

Taman samping tugu Bersehati di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Taman samping tugu Bersehati di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Di dalam taman ada tempat-tempat duduk dari semen dalam jarak tertentu dan terhubung dengan jalan setapak kecil.

Sementara di halaman bagian kanan di depan kantor lama Bupati TTS ada lapangan cukup luas dengan sebagian besarnya berlantai paving. 

Potret lapangan di depan kantor lama Bupati Timor Tengah Selatan. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Potret lapangan di depan kantor lama Bupati Timor Tengah Selatan. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Di tengah lapangan ini tumbuh sebuah pohon beringin yang besar dan rimbun. Dahulu lapangan ini sebagai tempat apel atau upacaranya Bupati dan pada aparat pemerintahnya.

Gazebo di alun-alun kantor lama Bupati Timor Tengah Selatan. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Gazebo di alun-alun kantor lama Bupati Timor Tengah Selatan. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Di bagian pojok depan ada empat gazebo yang berdekatan dan terhubung dengan jalan setapak berpaving. Gazebo-gazebo ini berada di bawah naungan pepohonan rindang.

Pada bagian kanan lapangan terdapat monument El Tari yang menghadap ke selatan atau jalan raya di samping kantor. El Tari merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur pada tahun 1966-1978 dengan latar belakang TNI AD.    

Sosok El Tari berupa patung ini mengenakan seragam kuning khas Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tangan kiri El Tari menempel di belakang dan tangan kanannya lurus ke depan. Mulut El Tari sedikit terbuka seolah sedang memberi sebuah arahan atau perintah kepada orang lain.

Di kaki monumen El Tari terdapat prasasti peresmian pada 21 September 1978 oleh Gubernur waktu itu Ben Mboi. Pada prasasti ini juga terukir motto legendaris El Tari yaitu, "Tanam, tanam. Sekali lagi, tanam."

Inilah sekilas potret alun-alun kantor lama Bupati TTS yang menjadi kawasan terbuka untuk publik. Salah satu keistimewaan dari tempat ini adalah tersedianya Wifi gratis sepanjang waktu.

Saat berada di sini saya melihat ada seorang anak muda yang sedang duduk di gazebo dan dua lainnya di bawah pohon beringin sedang mengutak-atik handphone.

Tempat ini biasanya ramai di sore hari dengan anak-anak muda di sekitar Kota Soe yang nongkrong. Mereka biasanya duduk-duduk di gazebo atau di bawah pohon beringin dan berseluncur di dunia maya dengan koneksi Wifi gratis.

Mereka sekedar membuka media sosial ataupun mengerjakan sebuah tugas dengan bantuan koneksi internet. Ada yang membawa makanan ringan sehingga internetan sambil makan, baik sendirian ataupun berkelompok. 

Di seberang jalan depan monumen El Tari juga berjejer beberapa tenda dengan dagangan makanan dan minuman.  

Di tempat ini saya sering melihat seorang anak muda menenteng kamera DSLR dan melayani jasa foto. Pengunjung tinggal memilih spot foto dan bergaya sesuka hati. Setelah memotret si tukang foto tersebut memberikan file foto ke pengunjung untuk sedekadar dokumentasi atau mempostingnya ke media sosial.

Alun-alun ini menjadi tempat tongkrongan favorit khususnya di kalangan anak muda. Tempatnya berada di pusat kota, rindang, sejuk, cukup indah dan free Wifi.

Setiap kali ke Soe saya sering mampir ke sini untuk nongkrong sejenak dan mencoba Wifi gratisnya. Di tempat ini juga anak-anak sering berlatih bela diri setiap sore. Pernah juga ada beberapa kegiatan pentas seni budaya.

Semoga pemerintah Kabupaten TTS terus menata dan mempercantik alun-alun ini sehingga lebih indah. Pengunjung juga kiranya menjaga kebersihan dan tidak jahil terhadap fasilitas-fasilitas yang tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun