Kendaraan angkutan penumpang di perkotaan salah satunya adalah angkutan kota (angkot).
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), angkot populer dengan nama bemo. Kendaraan ini tidak hanya menjadi angkutan dalam ibu kota propinsi dan ibu kota-ibu kota kabupaten namun juga menjadi angkutan pedesaan. Bemo melayani angkutan dengan trayek dari/ke luar kota atau daerah sekitar.
Bemo secara fisik merupakan kendaraan beroda empat hasil karoseri pabrik. Terdiri dari dua kabin yaitu kabin depan dan kabin penumpang.
Kabin depan memiliki dua pintu di kiri dan kanan. Kursi sopir dan setir berada di sebelah kanan sedangkan kursi penumpang ada di sisi kiri.
Pintu kabin penumpang berada di sebelah kiri tepat di sebelah pintu kabin depan. Pintunya berupa pintu dua lipatan ke dalam.
Di samping kiri dan kanan bemo ada deretan jendela kecil. Bagian belakang juga ada tiga jendela kaca.
Bemo yang ada di NTT tidak hanya polos atau standard pabrikan. Kebanyakan bemo memiliki hiasan atau variasi warna-warni, mencolok dan unik.
Dari bemo-bemo yang saya lihat langsung di Kota Kupang, Kota Soe, Kota Kefa, dan Kota Atambua serta di kota lain yang saya lihat secara daring, penampakannya seperti dalam uraian berikut ini.
Eksterior bemo
Pertama, antena. Pada umumnya bemo memiliki dua atau satu antena di ujung bumper belakang. Antena belakang ini terlihat lebih tinggi sekitar 1 meter di atas atap bemo.