Besaran selembar uang kertas tersebut tidak menjadi persoalan karena hanya merupakan sebuah simbol penghargaan. Misalnya saat seseorang hendak meminjam barang bernilai jutaan rupiah, dia bisa hanya menaruh uang sebesar Rp 5000 dalam okomama.
Saat seseorang meletakan okomama berisi uang di hadapan kita dan  setelah dia berbicara menyampaikan maksudnya, kita boleh mengambil uang tersebut.Â
Namun dalam hal undangan atau pinjaman barang, bisa juga tidak mengambil uang tersebut. Hanya dengan menyentuh uang dalam okomama dengan tangan sebagai tanda iya.Â
Jika menolak sebuah permintaan bisa dengan tidak mengambil uang dalam okomama atau bahkan tidak menyentuhnya.
Dalam pesta, setelah pesta selesai biasanya orang yang telah mengemban sebuah tugas akan menaruh kembali uang dalam okomama dan meletakan kembali di hadapan tuan pesta. Menyampaikan kepada tuan pesta bahwa dia telah menyelesaikan tugasnya dalam pesta tersebut.Â
Hal yang sama juga dalam urusan kedukaan. Setelah pemakaman selesai, orang yang mendapat suatu tugas melalui okomama akan menyerahkan kembali uang tersebut kepada keluarga duka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H