Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Olahan Jagung Mol, Pengganti Nasi ala Orang Timor

26 Februari 2023   19:06 Diperbarui: 3 Maret 2023   15:30 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beras dari jagung. Gambar: dokumentasi pribadi Imanuel Lopis 

Harga beras saat ini sudah menembus Rp 15.000 per kilogram di sejumlah daerah. Masyarakat menjerit dengan kenaikan harga beras tersebut. Beras sendiri merupakan sumber pangan utama sehari-hari bagi masyarakat Indonesia.

Sumber pangan sebenarnya tidak hanya beras tetapi juga jagung. Kandungan karbohidrat dan gizi dalam jagung juga tak kalah dengan beras. Harga jagung juga lebih rendah dari beras yakni di kisaran Rp 4.000 hingga Rp 7.000 per kilogram.

Di Nusa Tenggara Timur khususnya Timor, jagung menjadi makanan pokok. Masyarakat pun kebanyakan menanam jagung di kebunnya sejak awal musim hujan. Saat ini jagung varietas hibrida sudah mulai kering sehingga orang sudah memanennya.

Saat harga melambung tinggi, masyarakat menyiasatinya dengan mengkonsumsi jagung. Mereka memperoleh jagung dari kebun sendiri atau membelinya dari pasar.

Di Timor, salah satu cara mengolah jagung kering yakni dengan menggilingnya menggunakan mesin penggiling atau mol di tempat penggilingan. 

Sebagian orang menghancurkan jagung dengan menggepreknya menggunakan dua batu ceper. Masyarakat biasanya menyebut biji jagung yang sudah hancur sebagai jagung mol atau pen tutu.

Setelah jagung halus, kemudian menampinya untuk memisahkan butiran jagung yang hancur dengan tepung jagung. 

Butiran jagung yang menjadi beras jagung akrab dengan sebutan mne tutu sedangkan tepungnya dengan sebutan ut. Sesudah itu tinggal mengolah mne tutu dan ut menjadi makanan seperti mak tutu, u tunu dan u fo'ik.

Beras dari jagung. Gambar: dokumentasi pribadi Imanuel Lopis 
Beras dari jagung. Gambar: dokumentasi pribadi Imanuel Lopis 

Mak tutu

Mak tutu merupakan nasi jagung hasil masakan dari beras jagung atau pen tutu. Memasaknya seperti biasanya memasak nasi namun sedikit lebih lama karena beras jagung yang keras. Memasak beras ini bisa hanya beras jagung saja atau mencampurnya dengan beras padi.

Mak tutu rasanya enak dengan tekstur agak keras, tidak selunak nasi. Mak tutu akan semakin nikmat jika menyantapnya dengan lauk atau sayur.

U Tunu

U tunu dalam Bahasa Indonesia artinya tepung bakar. Membuat u tunu awalnya mencampur tepung jagung atau ut dengan air secukupnya hingga adonan kental. Tambahkan gula atau garam secukupnya untuk menambah rasa. 

Setelah itu ambil beberapa sendok adonan dan ratakan dalam secarik daun pisang. Lipat daun pisang hingga adonan tertutup. Terus membungkusnya dengan daun pisang hingga adonan habis. Kemudian panggang hingga matang di atas bara api.

 U tunu rasanya nikmat dengan tekstur lembut. Bagian tepung yang terbakar akan mengeras sehingga menjadi kriuk-kriuk ketika di mulut.

U fo'ik

U fo'ik adalah bubur dari tepung jagung. Langkah awal memasak bubur ini adalah dengan mendidihkan air secukupnya terlebih dahulu. Setelah itu baru masukan tepung jagung. Aduk terus hingga matang.

Selama memasak harus terus mengaduk tepungnya agar tidak menggumpal dan tidak gosong. Akibat terus mengaduk (fo'i) selama memasak, namanya u fo'ik atau tepung aduk.

U fo'ik yang terbuat dari tepung jagung ini nikmat dan lembut di mulut. Menikmatinya bisa dengan sayur atau lauk.

Demikianlah olahan jagung mol ala orang Timor secara sederhana. Semoga menjadi inspirasi pangan nonberas di tengah lonjakan harga beras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun