Terong yang pernah saya tanam di musim hujan berbuah dengan produktif  kemudian meranggas dan masih bertahan hidup di musim kemarau. Saat memasuki musim hujan berikutnya terong kemudian kembali tumbuh subur dan berbuah lagi.
Buah terong hasil panen sering saya bagi-bagikan untuk beberapa kerabat dan tetangga, selain untuk konsumsi sekeluarga sendiri. Olahan terong untuk konsumsi sekeluarga dengan membakar atau merebus buah terong lalu mencampurnya dengan berbagai bumbu menjadi sambal. Sajian buah terong juga kadang berupa gorengan, tumisan atau terong dengan kuah santan.
Olahan buah terong berupa gorengan biasanya mengandung minyak sehingga harus menyiasatinya sedemikian rupa.
Tahun ini saya sudah menyemai sebungkus kecil biji terong dan tumbuh menjadi ratusan anakan terong. Beberapa orang kerabat sudah meminta anakan terong untuk menanam juga.Â
Setiap kali menyemai terong, banyak orang yang memintanya dan saya sangat senang berbagi anakan terong dengan mereka. Alangkah senangnya melihat pekarangan orang lain juga penuh dengan terong yang berbuah lebat. Semoga pembaca tulisan ini terinspirasi untuk menanam terong di pekarangan rumah. Selamat menanam. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H