Mohon tunggu...
Imanuel laputarapanjang
Imanuel laputarapanjang Mohon Tunggu... Koki - menjadi seorang ilmuan

berbagi cerita di dalam hidup atau kita berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mengolah Ampas Kopi dengan Metode Vermicomposting

2 Desember 2019   08:27 Diperbarui: 2 Desember 2019   08:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berkembangnya budaya minum kopi di indonesia beberapa tahun belakangan, menyebabkan semakin banyak hadirnya kedai-kedai kopi dan  jumlah ampas  kopi juga meningkat. Biasanya ampas kopi tersebut hanya dibuang begitu saja pemilik atau pekerja di kedai kopi tersebut, padahal ampas kopi bisa diolah sebagai pupuk organik yang memiliki kualitas yang baik. Salah satu cara yang di gunakan untuk mengolah ampas kopi adalah dengan menggunakan metode vermicomposting.

Ampas kopi memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman namun nutrisi tersebut masih harus di urai sehingga bisa diserap oleh tanaman. Zat yang terkandung dalam ampas kopi adalah :

pH
6,9-6,2
Nitrogen
2,28%
Fosfor
0,06%
Kalium
0,6%

 Ampas kopi kaya akan kandungan Carbon dan nitrogen yang bagus untuk membantu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu sayang sekali jika ampas kopi tidak dimanfaatkan lebih lanjut.

Vermicomposting adalah proses pembuatan kompos yang menggunakan cacing sebagai pengurai. Dalam metode ini cacing merupakan dekomposer untuk mempercepat proses penguraian ampas kopi dan material organik lainnya, sehigga bisa digunakan sebagai pupuk. Jenis cacing yang  bisa dingunakan dalam vermicomposting antara lain: eisenia foetida atau lumbricus rubellis. Proses vermicomposting lebih cepat mengurai ampas kopi di bandingkan dengan metode tradisional  karna ampas kopi di cerna oleh cacing yang gunakan dalam proses tersebut.

Untuk membuat sebuah sistem vermicoposting di perlukan beberapa hal:

  • Wadah: bisa berupa kotak plastik yang berukuran menimal 30cm x 30cm ( semakin lebar semakin baik karna bisa menampung ampas kopi yang cukup banyak ) atau kotak dari berbahan kayu. Wadah tersebut memiliki tutup yang tidak kedap udara agar tidak ada hama penganggu seperti tikus.
  •  Material ornganik yang dibutukan cacing sebagai tempat tinggal dan bahan makanan, dalam hal ini kita mengunakan ampas kopi yang di campur  dengan kotoran sapi dengan perbandingan 4:1 ( 4 wadah ampas kopi dengan wadah kotoran sapi ).
  • Cacing: jenis cacing yang biasa dipakai adalah eisenia foetida atau lumbricus rubellis
  • Tempat untuk menaruh wadah cacing. Usahankan tidak terkena sinar matahari secara langsung dan air hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun