Agama bisa mempengaruhi cara pandang atau prinsip dasar suatu sistem ekonomi, namun dalam ilmu pengetahuan modern, ekonomi cenderung dipelajari sebagai disiplin yang berdasarkan data empiris, analisis logis, dan teori ilmiah. Sistem ekonomi yang berbasis agama, seperti ekonomi Islam yang berdasarkan prinsip syariah, bisa saja berperan dalam menentukan kebijakan ekonomi di negara atau komunitas yang mengikuti ajaran agama tertentu. Misalnya, ekonomi Islam menghindari riba (bunga), mendukung prinsip bagi hasil, dan menekankan keadilan sosial.
Namun, di dunia akademis, ekonomi sebagai ilmu pengetahuan lebih sering didekati dari perspektif sekuler dan analitis, meskipun dalam beberapa konteks atau wilayah, nilai-nilai agama dapat memberi arah atau memperkuat kebijakan ekonomi yang diadopsi. Jadi, agama bisa menjadi salah satu faktor dalam membentuk kebijakan ekonomi, tetapi tidak selalu menjadi dasar dalam pendekatan ilmiah terhadap sistem ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H