Mohon tunggu...
Jurnalis Bertasbih
Jurnalis Bertasbih Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kemuliaan hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perampasan Hutan dan Tanah Adat Hingga Kriminalisasi Petani di Pasangkayu, Sulawesi Barat, Siapa yang Sebenarnya Dilindungi Negara?

1 April 2024   18:18 Diperbarui: 2 April 2024   01:09 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para petani Gapoktan Mata Air Tomogo, yang menuntut  lahan mereka yg telah digarap sebagai tanah  dan hutan adat dikembalikan (dok jb)

"Saat itu saya  berada di pondok lokasi dan didatangi beberap oknum aparat, berdiskusi dan membujuk agar mau meninggalkan lokasi pondok dan kawasan yang selama ini sudah di klaim oleh gabungan kelompk tani (Gapoktan) Mata Air Tomogo", untuk bisa membujuk saya agar tidak mengganggu pemananen buah sawit yang berada di dalam kawasan hutan lindung dan tanah adat," katanya dalam sebuah berita investigasi salah satu media yang terbit Jumat (22/3/2024) lalu.

Tak hanya itu, dia berkisah, saat beberapa oknum aparat kepolisian dari Polres Pasangkayu yang namanya sudah ia catat dengan baik mendatangi pondoknya yang berada dalam kawasan, sambil bercerita dengan dua orang oknum aparat kepolisian yang sengaja dating, untuk memberikan pengaruh kepadanya agar bisa meninggalkan lokasi dan pondok yang selama ini ia jaga, ternyata pihak perusahaan diduga mengambil tandan buah sawit yang telah dia amankan sebelumnya yang berada dalam kawasan milik kelompok tani Mata Air Tomogo.

"Bapak nanti kami kasih kerja di perusahaan dan biaya pendidikan (anak) ditanggung perusahaan, jadi anak anak sampai biaya sekolah lanjutan itu nanti ditanggung perusahaan. cuma itu yang dsampaikan oleh mereka," cerita petani yang menjaga kawasan itu menirukan janji manis perusahaan tersebut. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun