Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Danramil 1408-11/Bky Lakukan Mediasi Dialog Warga Kane Kane Maros yang Menolak Jenazah Covid-19 TPU Sudiang

3 April 2020   01:10 Diperbarui: 3 April 2020   01:42 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koramil 1408-11/Bky yang dipimpin langsung Danramil 11 Mayor Kav Salahuddin Basir melakukan mediasi  secara dialog dengan Warga Kampung Kane-kane Desa Baji Mangai, Kab. Maros yang akan melakukan bentuk penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat corona di TPU Sudiang Makassar, Kamis (02/04/2020) Sore.

Adi (32), salah seorang warga kane kane yang sempat memimpin aksi penolakan tersebut yang kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan menjelaskan  ihwal dari penolakan warga karena adanya warga menemukan alat pelindung diri (APD) berupa kaos tangan dari Tim medis pengantar jenazah yang mungkin tercecer atau dibuang sembarangan di lokasi pemakaman TPU dan di Jalan  depan pintu masuk utama TPU Sudiang.

dokpri
dokpri
"Warga menemukan Kaos Tangan Tim Medis Pengantar Jenazah yg dibuang sembarangan dan sempat ditemukan oleh seorang anak-anak lalu anak tersebut mempermainkan dengan meniupkan udara.ke kaos tangan yang terbuat dari karet tersebut hingga membesar dan berbentuk balon tangan dan dijadikan alat mainan," Ungkapnya.

Dia melanjutkan, memang kami sebagai Warga Maros tapi kami berhak melakukan penolakan karena disini adalah Wilayah pebatasan antara Maros dan Kota Makassar yang bisa berdampak kepada kami yaitu Virus Covid 19 ini", pungkas Adi.

Baca juga: https://www.kompasiana.com/imansyah_roekka/5e843ed5d541df0d78038a02/masih-minimnya-sosialisasi-edukasi-menyebabkan-pemakaman-jenazah-covid-19-ditolak-warga

Sementara itu, Danramil 1408-11/Bky, Mayor Kav Salahuddin Basir yang didampingi beberapa personilnya dari Koramil 1408-11/Bky menjelaskan bahwa pihaknya sebagai aparat tidak menginginkan adanya aksi-aksi penolakan seperti yang dilakukan oleh warga seperti ini.


dokpri
dokpri
" Kami sebagai aparat TNI dari satuan Koramil, kami tidak ingin adanya warga melakukan aksi-aksi seperti ini apalagi sempat mengganggu ketentraman warga yang lain dengan melakukan aksi yang bisa menjadi konflik sosial ditengah masyarakat," tegas Mayor Kav. Salahuddin.   

Mayor Salahuddin melanjutkan, bahwa pihaknya tetap melakukan cara-cara persuasif dan dialogis dengan kelompok aksi yang berjumlah 13 orang ini.                                                       

"Ya, kami juga berterima kasih kepada warga Kane-kane sudah menyampaikan hal yang sangat penting dan bisa  membahayakan warga setempat. Namun, kami juga memberikan edukasi positif bahwa jenazah pasien Covid 19 ini sudah mengikuti SOP dan Standar Protokol Keamaman penanganan jenazah yang meninggal akibat positif covid19  serta telah memenuhi Standar APD yang sangat aman karena jenazah dibungkus plastik (Wrapping) dan dimasukkan dalam Peti Mayat khusus.

dokpri
dokpri
Selanjutnya, pihaknya juga akan meneruskan hal ini kepada H. Bora, yang juga sebagai Ketua Pengurus TPU Sudiang dan personil Babinsa setempat  agar mengingatkan kepada Tim Medis yang akan melaksanakan Pemakaman Jenazah Covid 19 di TPU Sudiang Makassar ini," Jelas Mayor Kav Salahuddin.

Diakhir mediasi dialog antara Danramil Mayor Kav. Salahuddin bersama kelompok aksi penolakan yang dipimpin oleh Adi akhirnya menjadi cair, Adi bersama kelompoknya yang mewakili warga kampung kane kane memohon kepada Danramil 1408-11/Bky agar Tim Medis Pemakaman agar tidak melakukan hal-hal yang ceroboh dengan tidak membuang alat pelindung diri (APD) seperti kaos tangan secara sembarangan yang mana sangat membahayakan warga sekitar pemakaman TPU Sudiang, jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh tim medis pengantar jenazah maka kami dari warga kane kane tidak akan melakukan penolakan Jenazah Covid 19 yang akan di makamkan di TPU Sudiang ini," Pungkas Adi.

Hingga berita ini ditayangkan,  Warga Kane - kane hingga saat ini masih berjaga-jaga di sekitar lokasi TPU Sudiang untuk mencegah jika masih ada anak-anak yang bermain dan ingin memasuki area TPU Sudiang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun