Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Lebih Bernilai dengan Sosial Enterprise!

22 Februari 2016   21:02 Diperbarui: 22 Februari 2016   22:12 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pembelajaran yang sangat inspiratif yang bisa diambil dari studi kasus mengenai wirausaha sosial yang dijalankan oleh Ibu Eni bersama anggotanya. Membuat usaha abon ikan dan menjualnya bukan hanya mengejar profit semata namun nilai-nilai sosial telah ia buktikan dalam usahanya dengan mebantu para ibu-ibu dipesisir laut yang selama ini selalu dilipu persoalan keuangan. Artinya Ibu Eni dan anggotanya telah memberikan pengaruh sosial nyata melalui wirausaha abon ikannya memberikan solusi sosial dalam mayarakat sekitarnya.

Kemudian dilanjutkan disesi berikutnya materi apa saja yang harus dibawakan oleh seorang fasilitator agar bisa efektif? sebuah wirausaha sosial jika ingin berjalan efektif, maka didalamnya harus ada tiga bidang keahlian penting di dalamnya, yakni ; Manager, Inovator dan Wirausahawan. Nah, disini peserta dalam pelatihan kali ini di bekali agar bisa memahami bagaimana sih menjadi atau menguasai ketiga keahlian tersebut? Menurut, penulis wirausaha sosial, Jerr Boshee--- Kita mungkin bisa melakukan ketiga peran itu, tapi hanya dua dari tiga peran itu yang bisa dijalankan dengan baik.

Rangkaian demi rangkaian acara terus berlanjut dalam seharian, tiba waktunya peserta dihari kedua dan dihari ketiga diberikan materi agar bagaimana peserta bisa menjadi fasilitator karena inti dari pelatihan ini adalah terlihat bahwa bagaimana nantinya para peserta bisa menjadi fasilitator yang handal. Seperti yang diungkapkan oleh Mas Bido salah seorang fasilitator senior dari Wolrd Bank mengatakan bahwa bagaimana anda yang hadir dalam kesempatan ini dilatih dan diajarkan agar bisa menjadi fasilitator-fasilitator handal dikemudian hari.

[caption caption="Model Business Canvas adalah pembelajaran inti dari pelatihan social enterprise leadership training"]

[/caption]

Lain halnya dengan Mbak Ita yang mengungkapkan bahwa dari 300 calon peserta yang masukkan aplikasinya melalui email, ternyata anda yang hadir dipelatihan ini adalah yang lolos seleksi untuk mengikuti undangan pelatihan “social enterprise leadership training”. Spontan dalam diri saya merasa bahwa kegiatan ini harus saya ikut secara seksama karena terus terang ilmu social enterprise atau wirausaha sosial ini sangat berguna bagi NGO yang saya geluti dan rintis selama ini.

Dihari ke tiga kegiatan pelatihan ini, ada materi pembelajaran yang sangat-sangat penting yang bisa saya petik yakni materi pembelajaran “The Business Model Canvas”. Nah, inilah inti pembelajaran dari pelatihan wirausaha sosial ini. Pembelajaran ini sangat menyita analisis saya karena para peserta yang terbagi dalam empat kelompok, dan masing-masing dipandu oleh fasilitator memberikan gambaran bahwa Model Bisnis yang ada dalam kanvas yang dibagikan ke masing-masing peserta maupun yang ditempel didinding adalah bagaimana para peserta bisa memulai wirausaha sosial ini secara berurutan tergantung jenis usaha, tujuan dan sasaran serta sumber daya dan aspek pasarnya. Bisa dilihat dalam gambar.

Tak terasa pelatihan segera berakhir, seluruh fasilitator terlihat sudah berkumpul kembali dalam ruangan. Dan kesimpulan dari pembelajaran pelatihan yang terbilang padat selama tiga hari ini adalah bagaimana seorang peserta nantinya diharapkan baik itu secara individu, kelompok, aliansi organisasi, lembaga, jaringan, dengan ide dan kreatifitasnya bisa menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Dan melalui rangkaian-rangkaian materi yang saya dapatkan dalam pelatihan ini adalah sebuah pembelajaran “soft skill”, yang mana banyak diberikan dari masing-masing tim fasiliator pelatihan.

Untuk itu saya haturkan terimakasih banyak yang sebesar-besarnya buat Mas Bido, Mas Jimmy, Mas Jay, Mbak Ari, Mbak Ita, dan Mbak Olin (Bakti). Bagi saya anda bukanlah orang yang sukses namun orang-orang yang sangat bernilai di mata masyarakat dan negeri ini. Bravo Social Enterprise !

[caption caption="Para peserta dari berbagai NGO Lokal foto bersama usai penutupan acara "]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun