Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa yang Kamu Takutkan, Sayangku...?

16 Juli 2010   17:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:49 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_196216" align="aligncenter" width="286" caption="Mawar merah"][/caption] Ada apa? Koq wajah kamu jadi muram seperti itu. sepertinya ada masalah yang terjadi denganmu ya? Saya sudah berulang kali tegaskan padamu bahwa setiap persoalan yang dihadapi selalulah  bersikap dan berpikir positif. Tapi itulah wanita alias kaum hawa atau perempuan, dikit-dikit pake perasaan. Akhirnya airmata yang berbicara. "Hmmmmm….Bukannya logika yang dipake..hehehe..malah perasaannya yang menguasainya". Disitulah letak berbahayanya perasaan. Beda dengan “rasa”. antara rasa dan perasaan itu beda tipis loh! Memang terkadang perasaan itu memberikan nilai yang positif bagi seseorang dan juga sebaliknya. Padahal jika mau telusuri dan mau belajar terhadap guru yang ada dalam dirinya sendiri, kita akan bisa membadakan dua hal tersebut ; anatara perasaan dan rasa. Antara emosional dan spiritual. Antara fisika dan metafisika. Antara ada dan tiada. Antara akal dan qalbu. Itu-itu juga. Oh ya, kita kembali ke laptop !, dengan cerita tadi. Seperti itulah yang selalu saya ajarkan padanya, bahwa jika kekuatan keyakinan itu harus kamu miliki secara utuh, maka tak ada lagi yang perlu di takutkan. Yang ada hanya kebenaran. Tanpa ada pengangkangan makna terhadap kebenaran itu sendiri. Itulah kebenaran mutlak yang hanya satu. Dibalik kebenaran ada rahasia yang tersirat. "Ya, kaji sendiri ya sayang.. ntar juga ketemu deh". Jadi apapun itu sekali lagi saya tegaskan, bahwa tak ada yang perlu kamu takutkan dimuka bumi ini selain keberaniannya yang harus kamu tanamkan dalam jiwa, dan rasamu. Ketahuilah bahwa dibalik itu semua sebuah “tahta suci” bersemayam indah yang siap menumbangkan musuh-musuhmu***.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun