Danramil melanjutkan, saat sekelompok pemuda tersebut berhamburan, satu unit sepeda motor Yamaha Gear ditinggalkan dan langsung diamankan Tim Patroli. Ketika motor tersebut digeledah, dibawah sadel ditemulannsatu buah baju sweater hitam dan satu topi juga warna hitam yang diduga seragam dan topi tersebut kerap digunakan saat akan melakukan aksi penyerangan.
Keesokan harinya MF bersama Ibunya datang ke Makoramil 11/Bky menemui Danramil bersama beberapa personilnya untuk mengakui bahwa motor tersebut adalah milik anaknya yakni MF.
Danramil 11/Bky, Mayor Salahuddin Basir membenarkan jika Tim Patroli Koramil yang telah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga malam itu akan melakukan aksi penyerangan.
Dari beberapa informasi yang dihimpun dari seorang pegiat  jurnalis mengatakan bahwa MF pernah menjadi tahanan Polsek Mandai bersama pelaku lainnya yakni GL dalam dugaan kasus aksi penyerangan rombongan pengantar jenazah beberapa waktu lalu di kawasan TPU Sudiang beberapa waktu lalu yang sempat menjadi perhatian publik.
"MF dibebaskan dari Polsek Mandai dan satu temannya di kirim ke Polsek Biringkanaya, entah mengapa dikeluarkan lagi dari tahanan sementara MF masih kedapatan melakukan kegiatan-kegiatan yang meresahkan masyarakat," Â jelas Jurnalis senior itu.
Kini MF dihadapan Ibunya yang disaksikan Danramil Mayor Salahuddin berjanji sambil sujud dikaki Ibunya untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Salahuddin menambahkan, kasus-kasus aksi tawuran kelompok yang marak terjadi di wilayah Biringkanaya yang diduga melibatkan MF adalah memberikan bukti-bukti petunjuk untuk pihaknya bahwa kasus ini harus terus dikawal untuk diberikan ruang tersendiri khususnya bagi pembinaan generasi muda harapan bangsa, karena rata-rata yang terlibat disini sebagian besar masih dibawah umur dan masih berstatus pelajar.
"Rutinitas Tim Patroli Koramil 11/Bky terus melaksanakan tugasnya untuk melakukan pemantauan dan pengamanan terhadap aksi-aksi tawuran kelompok geng motor dan aksi kejahatan lainnya dan ketika ada yang kami amankan langsung kami data identitas mereka lalu kami memanggil pihak orang tuanya agar mereka melihat bagaimana kami lakukan pembinaan di Makoramil agar mereka sadar dan tidak lagi ikut kegiatan yang meresakan masyarakat yang sangat jelas merugikan orang lain," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H