Foto : Hutan dan Puncak Semeru I dok.Pribadi
Pohon-pohon yang tumbuh di hutan ini
Tak pernah lepas dari perhatianmu
Kamu tidak hanya mengerti jenis dan macam hutan
Yang kamu masuki dari pagi ke pagi
Penyebab ranting patah atau kelupas kulit pohon
Tak pernah salah kamu simpulkan
Hidupmu kamu persembahkan untuk menjaga hutan
Nafasmu menempel pada daun ranting batang dan akar
Jiwamu kamu tanam dalam belukar
Tak terusir oleh waktu musim dan deras hujan
Kamu bersahabat dengan seluruh isi hutan
Matamu sangat awas pada gerak-gerik
Sekalipun tersembunyi diantara ketiak dahan pohon-pohon windu
Tanpa harus memicing kamu tahu yang bersemayam
Angin ular atau angkara
Kepastianmu sesederhana suara elang gagak atau jalak
Yang bernyanyi di puncak-puncak kehidupan
Luka sayatmu menganga di dalam sanubari
Ketika asap dan bara merayap di dasar rerumputan mengering
Berkobar jadi amuk yang menghanguskan
Mengantar sakaratul menjemput pohon-pohon menjulang
Menyisakan hitam padang di lembah-lembah
Wajahmu membara berdebu dan sembab
Menemukan tangan kotor di ujung nyala
Cintamu pada edelwis
Seukuran pada si miskin pencari lamtoro
Kamu tak akan kuasa mencabut harapan keduanya
Meskipun liku-liku aturan menghadang penjarah hutan
Kamu dekap mereka dengan kehangatan jiwamu
Agar musim tak menghentikan hidupnya disini
Kamu persembahkan hidupmu pada hutan
Laksana meniti butir-butir dzikir
Pada pohon ranting dan daun-daun
Pada cuaca yang berubah-ubah
Karena kamu yakin
Di hutan juga ada Tuhan.
Djoglo Pandanlandung Malang
Mei 2016
iman.suwongso@yahoo.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H