Menurut Ketua Kelompok Tani Muncang Poek yaitu Feri Iskandar, salak mandong berasal dari bibit awalnya dibawa dari Sleman dan ditanam di Sondong (areal kebun di Desa Indrakila) maka, mandong merupakan akronim dari Sleman dan Sondong.Â
Salak ini sama kaya salak pondoh pada umumnya namun karena di tanam di daerah Indrakila mempunyai kekhasan tersendiri dibanding dengan salak pondoh lainnya maka salak ini mempunyai nilai tersendiri.
Berawal dari tahun 2003 petani di Desa Indrakila sudah menanam salak jenis ini. Namun pada saat itu tidak sebanyak sekarang. Pada awalnya masyarakat Indrakila berpenghasilan dari kegiatan menanam tanaman keras, namun sejak ada petani yang mengseriuskan kegiatan usahatani salak mandong di tambah dengan sejak 2018 tersetifikasi sebagai salak organik dan menjadi pengembangan desa pertanian organik maka desa ini menjadi pengahasil salak dan beralih tanam ke tanaman salak.Â
Dari hasil panen salak ternyata lebih menguntungkan dibanding dengan tanaman keras maka tak heran jika salak lebih menguntungkan secara ekonomi.
Saat ini para warga sekitar menanam salak ini hampir seluas 10 Ha. Selain itu juga rencananya hamparan salak ini akan dijadikan kawasan agrowisata. Harapannya kawasan ini menjadi daya tarik wisata serta peningkatan ekonomi daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H