Mohon tunggu...
Iman Ni'matullah
Iman Ni'matullah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Praktisi Bank Syariah & Aktifis Pusat Pelatihan Wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pria Sejati Adalah Dia Yang Sanggup Memanjat Tembok Besar China

2 Mei 2012   01:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hari sudah petang. Kami terkantuk-kantuk di mobil. Kembali ke hotel. Kami meminta Miss Lina untuk diantar ke restoran muslim. Agar kami bisa makan lahap dan nikmat. Mobil pun berhenti di depan restoran yang didepannya terpajang papan bertulisan arab "Al-Math'am Al-Islami" Restoran Islami.


Restoran ini cukup penuh. Para waitress memegang alat seperti handphone. Mereka akan memencet tombol-tombol tertentu untuk mengirimkan pesanan pengunjung langsung ke bagian dapur. Dengan begini menu yang dipesan lebih cepat terhidang di meja.


Setangkup nasi putih mengepul di mangkuk kecil, panas, dan pulen. Tumis jamur dengan bumbu cabai, bawang putih, bawang bombai, dan penyedap. Daging kambing cincang, serta telur ayam yang dicampur daging sapi halus. Tak lupa sayuran segar yang dibanjur dengan gula merah cair. Kenyang dan puas. Semua kenikmatan ini kami bayar dengan harga 120 yuan atau sekitar 180 ribu rupiah untuk 4 orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun