Mohon tunggu...
Iman Shaputra
Iman Shaputra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cukup Simple, Lazy full creativity, dan menggambar, utak atik foto via photoshop, travelling, gampang mengkritisisasi sesuatu yang tidak jelas. Easy going, friendly, sportisme, segala sesuatu yang menantang adrenaline saya suka.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cahaya Itu "Menyilaukan" ku

30 Juli 2015   13:44 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"...Cahaya itu datang dari arah depan dan belakangku

Mengikutiku, sekelebat melewatiku

Sesaat aku pun terpaku dalam diam namun tetap berjalan

Hanya menggerutu dalam diri"

"LAMPU SIALAN..!"

 

Yap, dari sepenggal cerita yang ga jelas di atas, pasti para pembaca mengerti apa pembahasan yang penulis akan tuangkan pada artikel kali ini.

Kali ini penulis ingin mengkritisisasi para pengguna lampu motor atau mobil yang menyilaukan mata. Banyak pengendara sekarang entah itu motor ataupun mobil yang menggunakan lampu putih kebiruan yang menyilaukan mata, atau biasa di sebut HID atau Xenon. Menurut penulis setelah melihat di lapangan, sudah mulai banyak beberapa oknum yang seenak jidatnya menggunakan lampu berjenis ini tanpa memperdulikan dampak yang di timbulkan dari pendaran lampu ini.

Saya pun sempat jengkel, menggerutu bahkan ingin memaki maki para pengguna lampu berjenis ini, karna sinar yang di pancarkan dapat membuat mata buta sesaat, sangat mengganggu pandangan mata terutama pada malam hari.

Berikut adalah macam warna berdasarkan tingkat derajat Kelvin:

– Untuk kenyamanan dan keamanan, sebaiknya pilih lampu dengan CT 4000-5400K
– Untuk penggunaan di cuaca hujan/kabut/buruk, pilih lampu dengan CT 2600-3000K
– Apapun jenis lampunya, Halogen atau HID, hindari salah kaprah dengan memilih CT yang tinggi. CT bukan menunjukkan terangnya cahaya, tetapi menunjukkan Warna Cahaya. CT rendah, cahaya kekuningan, CT Tinggi cahaya kebiruan.
– Penggunaan lampu yang putih kebiruan, mengurangi daya pandang dan refleks (reaction time) kita.

Di Indonesia sendiri kebanyakan yang digunakan adalah bertipe HID dengan pendaran cahaya putih kebiruan atau bahkan putih keunguan dengan pendaran cahaya lebih dari 3200 Kelvin, hal ini dapat membahayakan pengemudinya sendiri atau sesama pemakai jalan. Bahkan di balik terangnya lampu berjenis ini ada kekurangannya juga, alo kita berkedara saat keadaan berkabut, gerimis atau bahkan hujan. Jadi kalo kita menggunakan lampu HID maka sinar dari lampu tersebut banyak yang terpantulkan kembali ke kita selaku pengendara, sehingga pengelihatan kita ke jalan jadi banyak berkurang atau bahkan tidak terlihat karena pantulan tersebut.

Ada juga beberapa kasus, mika lampu rem belakang yang di copot atau di ganti warna putih, yang efeknya membuat mata pengendara di belakangnya menjadi silau. Apa juga fungsinya coba?, hanya sekedar gaya-gayaan semata? atau emang ingin membuat mata pengendara di belakangnya kesilauan. Ingin rasanya memecahkan lampu dan menendangnya.

Kadang juga pada saat malam, saat ini banyak yang menggunakan lampu jarak jauh atau highbeam membuat mata silau, bahkan ketika di balas dengan highbeam juga dari motor kita pengendara biasanya cuek bebek atau mungkin tidak tahu aturan nya bagaimana bekendara dengan baik dan benar, biasanya hal ini sering terjadi pada pengendara cewek yang seakan tidak mau tahu.

Jadi kesimpulannya, please donk bijaklah dalam berkendara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun