Saya sendiri berasal dari keluarga yang sudah dan miskin. Waktu SMA saya harus bekerja dan sambil sekolah, jujur kalu mengingat masa lalu rasanya sedih sekali.
Orang tua tidak mampu untuk membiayai sekolah apalagi kuliah. Pada akhirnya saya nekat bekerja sambil sekolah dan lulus. Saya merantau Ke Jakarta untuk mencari kerja dan berusaha untuk bisa masuk pendidikan tinggi.Â
Sampai pada akhirnya lewat perjuangan yang berat saya bisa menyelesaikan pendidikan dengan gelar Magister, padahal untuk sekolah SMA saja orang tuaku tidak mampu membiayainya.
Pada waktu itu saya tidak percaya dengan tadir, karena takdir ditentukan oleh diri sendiri. Saya keluar dan pergi dari kampung halaman dengan mimpi dan harapan.
Orang tua saya tidak memiliki perencanaan dalam hidupnya, bagaimana kalu punya anak, bagaimana biaya sekolahnya dan yang lainnya.
Hampir semua orang miskin hampir semuanya tidak memiliki perencanaan dalam hidup, saya mencontohkan sendiri dari keluargaku. Jadi, jika menikah dan punya anak, berpikirlah jauh ke depan dan rencanakan dengan baik-baik.Â
Ketiga, Tidak memiliki Modal
Penyebab orang miskin tetap miskin adalah karena tidak memiliki modal untuk usaha. Pada akhirnya, mereka hanya kerja menjadi buruh serabutan dam tidak memiliki pendapatan yang tetap.
Penghasilan yang sedikit tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk menyekolahkan anak. Keluarga yang tidak memiliki perencanaan dalam hidup sangat sulit untuk berhasil. meskipun memiliki modal, pasti akan bangkrut karena tidak ada perencanaan dan ketelitian.
Keempat, Pendidikan Rendah
Pendidikan yang rendah menyebabkan orang miskin tidak bisa bersaing dalam bekerja. Mereka tidak memiliki skill dan kemampuan, sehingga hanya bekerja sebagai kuli atau buruh saja.
Padahal gaji buruh atau kuli tidak bisa mencukup kebutuhan keluarga. Jika untuk hidup saja kurang, bagaimana mereka bisa menjadi kaya.