Mohon tunggu...
Iman kandias
Iman kandias Mohon Tunggu... Penulis - Dialektika tumbuh bersama tawa

Bersahabat tanpa kelas

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Lathi", Kearifan Lokal Budaya Jawa dalam Genre Musik

5 Juni 2020   10:48 Diperbarui: 5 Juni 2020   10:47 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang beragam akan budaya. Penulis meyakinkan bahwa tentunya setiap daerah memiliki ciri khas masing masing. Bahasa daerah dibina dan dilestarikan oleh pemerintah dan elemen masyarakatnya. Bahasa juga merupakan salah satu identitas penting kebudayaan suatu daerah. Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia adalah Bahasa Jawa. Bahasa Jawa telah dipelihara, dibina sampai pada saat ini bagi masyarakat khususnya etnis jawa. 

Hari demi hari Bahasa jawa dikembangkan secara formal melalui kurikulum pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah. Tidak hanya itu, Budaya Jawa kini menjadi perbincangan mancanegara dengan ditinjau dari beberapa aspek keunikan yang ada didalamnya.

 Realisasi untuk memperkenalkan budaya jawa tersebut merupakan salah satu amanat yang dituangkan dalam   UUD 1945 pasal 32 yang menyatakan bahwa  pembinaan  dan pengembangan  kebudayaan  daerah bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia. Juga diamanatkan bahwa pembinaan di bidang kebudayaan diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan  makna   pada   pembangunan   nasional  dalam  segenap   dimensi   kehidupan bermasyarakat, untuk meningkatkan harkat  dan martabat  jati diri dan kepribadian bangsa.

Kalimat yang menarik dari kalimat diatas adalah, Budaya Jawa kini menjadi perbincangan mancanegara dengan ditinjau dari beberapa aspek keunikan yang ada didalamnya. Bagaimana tidak penulis menyaksikan sendiri bagaimana warga negara bagian afrika sangat fasih menyanyikan lagunya almarhum Didi Kempot dengan nuansa pop jawa, koplo yang notabene nya terdapat lirik dalam Bahasa jawa dalam acara Wisudawan ke-156 Universitas Diponegoro, bahkan orang tersebut juga juga memakai kebaya batik. 

Jika dilihat dari asal muasalnya batik adalah kebudayaan jawa dan pada saat pertama kali adanya batik tersebut dengan memakai corak batik dituliskan pada daun lontar dan papan rumah adat Jawa. Dalam catatan sejarah juga Almarhum Didi Kempot yang di gelarin sebagai Godfather of Broken Heart'' penulis menyimpulkan ada beberapa judul lagu paling fenomenal diantaranya, Banyu langit, Cidro, Suket Teki, penulis menganggap fenomenal lagu tersebut dikarenakan dimanapun penulis berada pendengaran (kuping) penulis selalu saja mendengarkan lagu tersebut. 

Pada tahun ini nampaknya sekali lagi Budaya Jawa layak untuk diperbincangkan dalam mancangera, perbincangan ini dikarenakan adanya masyarakat yang memprakarsai budaya jawa lewat dunia musik. Pada dasarnya musik adalah salah satu hubungan yang sulit dilepas dalam kehidupan manusia, bagaimana tidak musik mampu masuk keseluruh element masyarakat dan dinikmati dimanapun musik itu ditempatkan, perkantoran, caf ataupun tempat olahraga sekalipun. 

Beberapa tahun ini para penimat musik dibelahan dunia mengapresiasi serta ikut mengcover lagu dari negara Indonesia terkhusus yang didalamnya mengandung Kebudayaan Jawa. Setelah ''buming'' lagunya Almarhum Didi Kempot dengan genre musik pop jawa, koplo kini tidak salah juga apabila penulis mengapresiasi salah satu grup musik Weird Genius. Weird Genius merupakan grup musik elektronik yang terdiri dari dua YouTuber serta seorang DJ. Dua YouTuber itu ialah Eka Gustiwana dan Reza Arap Oktovian, serta Gerard Liu.

Secara tidak langsung mereka telah mengangkat harkat martabat nilai kebudayaan jawa. Dalam  konseptual Sistem nilai budaya adalah suatu rangkaian konsepsi-konsepsi abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap mempunyai makna penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup (Koentjaraningrat, 1969). 

Grup Musik yang mengatasnamakan Weird Genius tersebut mengangkat satu judul lagu yang berjudul Lathi. Kata "Lathi" yang kemudian dijadikan judul lagu tersebut memiliki makna sebagai ucapan, berasal dari bahasa Jawa kuno.

Pasalnya, Jenis musik selanjutnya ialah musik electronik. Musik ini sering juga disebut dengan EDM atau Electronic Dance Music.Sesuai dengan sebutannya, yang paling membedakan musik ini dengan jenis musik lainnya ialah adanya tambahan alat musik yang lebih modern atau instrumen elektrik di mana memberi sentuhan aplikasi untuk menyempurnakan musiknya. 

EDM memang lebih dikenal sebagai musik ''dugem'' dan dimainkan oleh para DJ atau Disc Jockey. Dengan demikian, hal ini jika tidak dicermati dengan baik maka tidak ada keselarasan antara musik elektronik yang dinilai lebih modern dan dipakai untuk berdugem tersebut dengan musik gamelan, Bahasa jawa dan video clip wayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun