Mohon tunggu...
Iman kandias
Iman kandias Mohon Tunggu... Penulis - Dialektika tumbuh bersama tawa

Bersahabat tanpa kelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Digitalisasi, Peran Media Sosial dalam Mengaplikasikan Model Two Step Flow Communication sebagai Penyebaran Informasi

13 Januari 2020   01:35 Diperbarui: 13 Januari 2020   04:54 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbekal dari pengamatan yang dilakukan akhirnya Paul Felix Lazarsfeld mengembangkan sebuah model komunikasi yang dikenal sampai sekarang yaitu Two step flow model of communication (model komunikasi bertahap dua).

Model tersebut menjelaskan bahwa proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa kepada khalayak. Model ini digagas oleh Katz dan Lazarsfeld. Menurut model ini, penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media massa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap), melainkan melalui perantara seperti misalnya " Pemuka pendapat (opinion leaders).

Dengan demikian proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa terjadi dalam dua tahap: Pertama, informasi mengalir dan media massa ke para pemuka pendapat (opinion leaders); Kedua, pemuka pendapat meneruskan informasi (opini) tersebut ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya.

Asumsi-asumsi yang melatarbelakangi model komunikasi dua tahap ini adalah : 1) Warga masyarakat pada dasarnya tidak hidup secara terisolasi, melainkan aktif berinteraksi satu sama lainnya, dan menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial; 2) Tanggapan dan reaksi terhadap pesan-pesan media massa tidak terjadi secara Iangsung dan segera, tetapi melalui perantara yakni hubungan-hubungan sosial; 3) Para pemuka pendapat umumnya merupakan sekelompok orang yang aktif menggunakan media massa serta berperan sebagai sumber dan rujukan informasi yang berpengaruh.

Dalam sejarah model komunikasi Two step flow model of communication (model komunikasi bertahap dua) dipakai untuk kepentingan masyarakat luas yang berguna demi mendapatkan informasi.

Pada sejarah model tersebut dipakai untuk mendapatkan informasi politik dan juga influencer sebagai pendongkrak suara calon yang akan dipilih ataupun sebagai serangan terhadap lawan yang telah ditentukan.

Di Indonesia, pada tahun 2014 ketika diadakannya pemilihan umum Presiden Indonesia model komunikasi Two step flow model of communication ini sangat marak dipakai guna memenangkan calon yang didukung. Hal tersebut juga dikarenakan banyaknya pengguna media sosial.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mengatakan bahwa ada 143,26 juta jiwa penduduk Indonesia menggunakan jasa internet untuk mengakses media sosial.

Two step flow of communication di Indonesia dipakai dan lebih dikenal dengan nama buzzer dalam penyampai komunikasi, dengan tahapan informasi mengalir dan media massa ke para pemuka pendapat (opinion leaders); setelah itu pemuka pendapat meneruskan informasi (opini) tersebut ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya. 

Tanpa diragukan, produksi media merespon terhadap perkembangan sosial, budaya dan selanjutnya mempengaruhi perkembangan tersebut. Adanya jenis media tertentu seperti saat ini yang digemari para pengguna jasa internet adalah media sosial seperti Instagram dengan memberikan pelayanan akses upload photo dan juga  IGTV yang memiliki durasi sepuluh menit lebih untuk menonton tayangan sesuai kebutuhan masing masing dengan memberikan sebuah caption di dalam konten foto tersebut. 

Dalam hal ini, buzzer politik kerapkali menyebarkan narasi yang berseberangan dengan narasi kelompok masyarakat sipil sehingga menyebabkan perdebatan yang tidak produktif, seperti tuduhan tuduhan ''jokowi antek asing atau prabowo antek amerika'' yang sampai pada saat ini kebenaran itu sulit didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun