Setelah terpilih menjadi presiden dalam proses pemilu yang ketat , ternyata negative campaign yang dilancarkan oleh kubu saingannya saat ini mulai mendekati kenyataan. Saat itu kubu Prabowo menyerukan : " Jangan pilih Capres Penipu " dan " Jangan pilih capres boneka ". Sekarang kita bisa sebut beberapa tindakan atau keputusan Jokowi selaku presiden yang tidak sesuai dengan janji kampanye atau mencederai perasaan rakyat.
1. Mengingkari janji membentuk kabinet ramping dan profesional. Kenyataannya kabinet tetap gemuk dan berisi beberapa nama yang mengundang pro-kontra. Kurs rupiah langsung melemah tajam.
2. Menaikkan harga solar dan premium disaat negara tetangga bersiap menurunkan harga minyaknya karena harga minyak internasional merosot tajam. Kurs rupiah terus melemah hingga hari ini.
3. Membebaskan terpidana pembunuh alm Munir tanpa alasan hukum yang kuat. Hal ini mengundang protes kalangan aktivis HAM.
4. Menyikapi tewasnya mahasiswa Makassar yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dengan menjawab : " Itu bukan urusan saya " ketika diberi tau bahwa ada mahasiswa yang tewas saat demo. Waktu kampanye Pilpres bukan main janjinya untuk pro rakyat dan pro mahasiswa.
Pada saat kampanye memang sudah terlihat bohongnya. Jokowi berusaha tampil palsu dengan berbusana ala Kyai saat pertemuan dengan kalangan ulama. Begitu juga dengan istrinya yang kesana kemari berjilbab. Tapi sekarang entah terbang kemana jilbabnya.
Sekarang Jokowi sedang berharap untuk terpilih sebagai Man Of The Year. Lebih baik jadi Man Of Nation dengan berusaha memenuhi janji kampanye.
Kenapa harus berbohong ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H