Mohon tunggu...
Iman Abdurrahman
Iman Abdurrahman Mohon Tunggu... Koordinator Advokasi Jaringan Radio Komunitas Indonesia -

seorang yang selalu tergila-gila dengan senyuman :D

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cerita Ayam Jago di Ayutthaya

2 Oktober 2015   12:27 Diperbarui: 2 Oktober 2015   12:27 3546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam adu ayam jenis ayam Bangkok dan ayam Burma atau terkenal dengan ayam Birma adalah jenis ayam petarung yang handal, harganya pun cukup mahal. Konon katanya, ayam ras ini dilahirkan memang untuk di adu jadi petarung di sambung ayam.

Katanya itulah kenapa ada banyak patung ayam di Ayutthaya. Keberadaanya selain jadi dewa pelindung di tempat-tempat ibadah, yakni dewa dengan sebutan Aryacalanatha atau dewa ayam, juga bagian dari sejarah Ayutthaya karena pernah memenangkan pertarungan dengan taruhan sebuah bangsa.

[caption caption="Pedagang kakilima di Ayutthaya"]

[/caption] 

Kota Ayutthaya adalah sebuah kota yang berjarak sekitar 80 km dari pusat kota Bangkok. Dengan transportasi normal bisa di tempuh sekitar 1,5 jam sampai 2 jam. Tergantung menggunakan transportasinya.

 [caption caption="stasiun Ayutthaya"]

[/caption]

Biasanya, pelancong seperti saya akan mencari harga transportasi paling murah. Untuk itu saya sarankan naik kereta api ekonomi di stasiun Hua Lamphong, stasiun besar di Bangkok. Carilah kereta yang berhenti di Ayutthaya. Harga tiketnya hampir sama dengan harga tiket kereta api Parameks Jogja-Solo sekitar 8000-an.

Waktu itu, saya berangkat ke Ayutthaya bukan dari stasiun kereta tapi dari terminal Mo Chit, terminal bus untuk jurusan kota-kota di utara Bangkok. Karena baru balik dari Pattaya ke Bangkok terus lanjut ke Ayutthaya. Di terminal ini yang jurusan ke Ayutthaya adanya mobil kecil seperti elf atau model mobil travel Cipaganti. Harganya cukup mahal ketimbang naik kereta. Kira-kira sama harganya kalau naik travel Bandung-Jakarta. Nah, pas pulangnya baru naik kereta api ke Hua Lamphong, Bangkok.

 [caption caption="Terminal Mo Chit"]

[/caption]

Sekian ceritanya. Semoga berkenan. Tetap sehat, tetap semangat, dan terus jalan-jalan dengan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun