Pada awalnya, motor matic dirancang hanya untuk digunakan pada jalan perkotaan saja. Namun lambat laun, motor matic mulai digemari oleh masyarakat di berbagai daerah, termasuk masyarakat yang tinggal di dataran tinggi. Sebenarnya kurang sesuai jika motor matic digunakan pada jalanan yang menanjak, sebab sistem transmit CVT-nya lebih cocok pada kontur jalan yang cenderung datar.
Lalu, bagaimana jika harus terpaksa menggunakan motor matic pada jalanan yang menanjak? Mungkin akan terjadi sedikit permasalahan saat Anda melewati jalan yang menanjak. Dan masalah yang lebih parah ialah komponen dalam CVT bisa terbakar jika motor terlalu dipaksakan. Lantas, apakah ada solusi untuk masalah tersebut? Simak jawabannya di bawah ini!
Berikut ini Tips Agar Motor Matic Kuat di Jalan Tanjakan:
Menjaga Drive Penggerak agar Tetap Berada di Rasio Terkecil
Secara sederhana, agar motor dapat menaklukan jalan tanjakan Anda harus mengacu pada hukum Newton terkait momen puntir atau rasio gear penggerak dan yang digerakkan. Jika menggunakan motor berpenggerak rantai, maka Anda bisa menggunakan gigi 1 agar putaran mesinnya makin enteng.
Namun, hal tersebut tidak akan berlaku pada motor matic. Sebab transmisi penggerak yang dipakai pada motor matic ialah V-belt. Walaupun berbeda, prinsipnya hampir sama yaitu Anda tetap harus menjaga drive penggerak agar berada pada rasio terkecil. Untuk itu, Anda bisa mengganti roller ke yang lebih ringan 2 tingkat dari standar.
Dengan demikian, v-belt akan tetap berada di bagian terluar dari secondary atau driven pulley. Selain itu, bisa juga mengganti per CVT dengan yang lebih keras seperti 1500 atau 2000 RPM. Namun jika mesin dan v-belt motor Anda masih standar dan belum bore up, tidak disarankan untuk menggunakan cara tersebut.
Mengganti Final Gear Rasio dengan yang Lebih Besar
Cara ini sering disebut dengan close ratio. Meskipun harganya lebih mahal, tapi dijamin kerja CVT motor Anda tidak akan terganggu, walaupun digunakan pada jalan yang menanjak. Anda pun tidak perlu mengubah roller dan belt motor jika menggunakan cara ini. Sehingga timing bukaan pulley tetap dalam keadaan standar, belt tidak akan melar dan yang terpenting jauh dari overheat.
Lakukan Pengecekan secara Berkala Bagian Kampas Kopling
Kampas kopling yang sudah aus juga bisa menjadi penyebab motor matic tidak kuat di tanjakan. Apabila kampas kopling sudah aus, masalah yang akan terjadi adalah slip kopling. Pada kondisi tersebut, kopling sudah terbuka penuh, namun tidak memberikan cengkraman yang kuat pada mangkoknya.
Sehingga akan berimbas pada power mesin yang bisa saja drop dan motor tidak kuat untuk menanjak. Putaran mesin motor akan melambat dan terasa berat. Apalagi jika digunakan untuk berboncengan pada jalan yang menanjak, pasti motor akan mengeluarkan suara tidak nyaman atau istilahnya ngos-ngosan padahal putaran gas sudah full.
Itulah beberapa tips agar motor matic kuat di jalan tanjakan. Intinya, motor Anda harus selalu diservice secara berkala agar performanya tetap bagus. Ingat, sudah seharusnya Anda mengecek motor matic secara berkala, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H