Buka Instagram -- scroll-scroll -- love -- tap dua kali -- comment sana, comment sini -- upload -- bikin story sepanjang waktu, hehe. Gimana? Sudah jadi kebiasaan kita nggak, sih? Secara tidak sadar kita sudah benar-benar ketagihan dengan social media yang satu ini. Namanya memang paling populer sekarang ini.
Selain Instagram, ada juga aplikasi namanya "Tik Tok". Aplikasi ini adalah platform social video pendek yang didukung dengan musik. Tik Tok memungkinkan untuk para remaja sekarang membuat video yang unik dengan cepat dan mudah. Sebenarnya tidak hanya di kalangan remaja, mungkin hampir semua kalangan.
Kalau instagram mungkin sudah hampir pasti setiap hari saya mengaksesnya, kalau Tik Tok? Saya penikmatnya saja ya mungkin, hehe. Fenomena Tik Tok sekarang ini sedang sangat digandrungi oleh khalayak Indonesia. Mulai dari yang biasa saja hingga yang penuh ekspresif dan totalitas semuanya ada. Lagi-lagi Instagram yang dijadikan perantara untuk upload video-video tersebut. Beberapa dari video-video tersebut akhirnya viral melalui social media, Instagram.
Ini salah satu contoh video Tik Tok yang dibuat oleh teman sekamar saya.
Gimana? Saya mengamati membuat hal-hal semacam itu tidak gampang. Bagaimana tidak? Berapa kali dia mengulang-ulang agar video yang dia buat agar terlihat benar-benar menarik dan natural. Dan lama kelamaan sudah menjadi kebiasaan untuk terus membuat video-video semacam itu.
Kalau milik teman saya tadi itu masih di tingkat normal ya menurut saya. Karena belum membuat viral seluruh Indonesia, wkw. Lalu bagaimana dengan video yang satu ini.
Tingkah lucu anak-anak zaman sekarang banyak ragamnya. Video ini sudah banyak di-repostakun-akun humor ternama.
Video-video semacam ini sudah menjadi hiburan tersendiri di exploreinstagram. Namun, tidak hanya sampai di situ. Banyak juga tingkah anak-anak yang agak berlebihan. Terkadang perilakunya tidak sesuai dengan usianya.
Hal-hal seperti ini merupakan tugas kita yang lebih dewasa untuk setidaknya memberi contoh yang baik dan lebih-lebih mengarahkan dan menunjukkan, "dek, coba jangan gitu, yang ini aja ya?".
Lebih baik lagi kita juga harus mampu mengawasi dan membatasi penggunaan gadgedpada anak-anak. Bolehlah sesekali menggunakannya, tapi kita harus tahu kegiatan apa saja yang dilakukan anak-anak.
Kita sudah melihat sendiri betapa viral-nya Tik Tok Generation ini. Dengan mengawasi anak-anak, kita dapat mencegah anak agar tidak mengikuti trend Tik Tok yang negatif, tapi cukup untuk buat hiburan dan lucu-lucuan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H