Mohon tunggu...
Iman Fadhilah
Iman Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sociology student which interested in content and article writing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nature Eco Wellness Adventure (NEWA) sebagai Harapan Kebangkitan Ekowisata di Indonesia

3 November 2021   16:15 Diperbarui: 3 November 2021   16:32 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 lalu menghantam berbagai sektor termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Dilansir dari laman Kemenparekraf, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mencapai puncak penurunan pada April 2020 di angka 158 ribu wisatawan.

Penurunan pada sektor wisata disebabkan oleh adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi pergerakan masyarakat. Akibatnya mobilitas wisatawan yang berkunjung akan terganggu karena terpaksa berdiam diri di rumah guna menghentikan penyebaran virus Covid-19

Tentu penurunan wisatawan yang berkunjung ke daerah pariwisata di Indonesia berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi dan juga tenaga kerja yang bekerja di sektor pariwisata. Berdasarkan data BPS, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaannya atau mengalami penurunan pendapatan.

Maka dari itu, perlu adanya inovasi dari pegiat pariwisata dan berbagai macam sektor untuk kembali membangkitkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi wisata. Kondisi lokasi wisata yang sepi pengunjung menjadi momentum bagi Kemenparekraf untuk merancang sejumlah program yang akan membantu kehidupan pariwisata di Indonesia.

Keberlangsungan Ekowisata di Indonesia 

Ekowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata alam yang berwawasan dengan mengedepankan aspek konservasi, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Indonesia memiliki banyak sekali lokasi ekowisata yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu yang paling terkenal adalah Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru.

Ekowisata menjadi sebuah tren di Indonesia dikarenakan pada saat awal pemulihan pandemi, rasa jenuh akibat di rumah akan mendorong masyarakat untuk berjalan keluar rumah dan menikmati udara segar serta keindahan alam.

Hal ini tentu bermanfaat untuk kesehatan karena tetap menerapkan protokol kesehatan dan wilayah ekowisata yang luas. Sehingga hal tersebut tetap mengedepankan social distancing dengan wisatawan lainnya.

Akibatnya, wisata berbasis alam memiliki peluang besar untuk menjadi sebuah tren wisata baru setelah new normal. Terkhususnya pada wisata alam yang memiliki beberapa aspek olahraga seperti trekking, diving dan snorkeling.

Program Nature Eco Wellness Adventure

Nature Eco Wellness Adventure adalah sebuah program kampanye yang digagas oleh Menparekraf, Nadiem Makarim di Agustus 2021 lalu. Kampanye ini berisi tentang peran generasi muda untuk mempromosikan wisata alam yang ada di Indonesia. Selain itu generasi muda didorong untuk sadar bahwa alam merupakan aset terbaik bagi pariwisata Indonesia. Terutama untuk eksistensi alam yang harus tetap terjaga di masa yang akan datang.

Hal ini selaras dengan tujuan dengan Kemenparekraf yang ingin mempercepat perkembangan pariwisata di Indonesia. Yakni dengan pariwisata yang berkualitas dan bersifat eksklusif. Bapak Sandiaga mengatakan bahwa pengembangan ekowisata memiliki rumus 3P, yaitu mempertimbangkan planet (alam), people (manusia) dan prosperity (kesejahteraan).

Artinya setiap aspek dalam pariwisata perlu menjaga keindahan alam dan budaya. Jika telah melaksanakan dua hal tersebut, nilai ekonomis akan datang dengan sendirinya yang akan memberikan kesejahteraan untuk lingkungan sekitar.

Manfaat dari NEWA terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Seperti yang kita tahu, bahwa media sosial beberapa tahun belakangan ini menjadi awal mula dari ramainya lokasi wisata. Banyak dari wisata alam yang dipromosikan lewat media sosial menjadi viral sehingga ramai pengunjung, baik dari wisatawan domestik dan mancanegara. Di sinilah peran generasi muda untuk mempromosikan aset pariwisata di Indonesia dengan media sosial yang dikemas kekinian dan menarik pengunjung untuk berdatangan.

NEWA dapat menjadi sebuah kampanye yang berpotensi untuk kembali membangkitkan kehidupan ekowisata di Indonesia. Mengingat tren wisata yang telah berubah sejak adanya pandemi Covid-19.

Ramai pengunjung tidak selalu berujung pada mass tourism yang dapat menyebabkan kerusakan alam. Namun wisatawan yang berdatangan akan membayar retribusi dan nilai yang ada di Kawasan ekowisata tersebut. Dapat dipastikan ketika ramai pengunjung, maka penghasilan yang masuk akan semakin besar dan kesejahteraan masyarakat sekitar akan meningkat.

Ekonomi kreatif juga dapat berkembang dengan seiring naiknya "value" pada tempat wisata tersebut. Inovasi perlu dilakukan oleh masyarakat agar tetap dapat mempertahankan eksklusivitas dan ciri khas dari daerah wisatanya masing-masing. Salah satunya dengan berinovasi dengan ekonomi kreatif di masing-masing daerahnya. Seperti menjual hasil tenun, makanan khas daerah, tempat tinggal di rumah adat dan masih banyak yang lainnya.

Namun, hal itu perlu didukung oleh pembangunan infrastruktur dan Pendidikan yang memadai dari pegiat ekowisata. Sebab, kurangnya edukasi tentang cara menjaga alam dan mengembangkan potensinya dapat menyebabkan kerusakan alam yang akan berujung pada hilangnya aset tersebut. Sehingga diperlukan berbagai macam sektor, mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat dan pendidikan untuk dapat menyeimbangkan seluruh aspek tersebut.

Penutup

Dengan program NEWA, Kemenparekraf mengharapkan peran generasi muda untuk mempromosikan, menjaga, dan melestarikan wisata alam yang ada di Indonesia. Sejalan dengan nilai-nilai yang ada pada kawasan ekowisata tersebut.

Peran sosial media juga sangat berpengaruh terhadap angka kunjungan wisatawan. Karena di zaman yang serba digital ini, tentu melihat referensi akan tempat wisata jauh lebih mudah. Sehingga informasi tentang lokasi wisata dapat dengan mudah diakses oleh para wisatawan.

Dengan ramainya lokasi wisata, kesejahteraan masyarakat sekitar akan meningkat. Sebab, mata pencaharian dapat terus berjalan seiring dengan dana retribusi yang masuk dari wisatawan. Ekonomi kreatif dari masing-masing daerah juga dapat meningkatkan nilai yang ada pada kawasan wisata tersebut.

Selain itu, seluruh aspek yang ada di dalam pariwisata sangat diperlukan untuk tetap berintegrasi satu sama lain. Tujuannya adalah agar terjadinya keseimbangan yang dapat menyebabkan lestarinya wisata alam di Indonesia. Yang jika wisata alam di Indonesia tetap lestari, maka kehidupan masyarakat juga akan terjaga kesejahteraannya.

Sumber:

Buku Tren Pariwisata 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun