Salah satu keistimewaan Ramadhan adalah adanya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar)." (QS. Al-Qadr: 1)
Rasulullah SAW Â bersabda:
"Barang siapa berdiri (beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
 Seorang Muslim perlu mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Malam-malam ini adalah waktu yang penuh keberkahan, di mana setiap amal kebaikan memiliki nilai yang luar biasa di sisi Allah.
6. Mengaplikasikan Pelajaran Ramadan dalam Kehidupan Sehari-hari
Hadis-hadis tentang Ramadhan tidak hanya relevan selama bulan tersebut, tetapi juga menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan setelahnya. Ramadhan itu juga waktu untuk membentuk pola pikir dan perilaku yang lebih baik.
Sebagai contoh, kebiasaan bersedekah, menjaga lisan, dan memperbanyak ibadah yang dilakukan selama Ramadan seharusnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari seorang Muslim.Â
Hadis-hadis tentang Ramadhan memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya menyikapi bulan yang mulia ini. Ramadhan adalah waktu untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan Allah dan sesama manusia.
Dengan memahami dan mengamalkan hadis-hadis tersebut, seorang Muslim tidak hanya akan meraih pahala yang dijanjikan, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih baik. Ramadhan adalah momen untuk berubah, dan perubahan ini akan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan dengan iman yang lebih kokoh.
Pada akhirnya, menyikapi Ramadhan dengan penuh kesungguhan adalah bentuk nyata dari keimanan kepada Allah dan kecintaan kepada ajaran Rasulullah SAW.Â