Mohon tunggu...
Hilman Amirudin
Hilman Amirudin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

adbenturer, suka hal yang baru, penuh tantangan, trying to be better man for a better life

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika

16 Februari 2012   04:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hati ini tidak mengerti dengan rasa yang ia terima

Ketika hati ini selalu mencoba memilih,

Ketika hati ini bertanya akan dirinya sendiri,

Ketika hati ini berharap,

Ketika hati ini tergoreskan pilu,

Ketika hati ini berteriak dan ta ad yg mendengarnya,

Ketika hati ini tertawa tanpa tau apa alasanyah,

Ketika hati ini …

Ku coba berjalan melangkahkan kaki ini,

Samar ku dengar bisikan angin sebut namamu

Benarkah itu adanya??

Ataukah itu semua fatamorgana ketika hati ini rindu akan dirimu?

Salahkah ketika hati ini mencoba menerima rasa yang Tuhan berikan?

Tanpa ku rasa salah sedikitpun

Sayup ku dengar jiwamu seakan mengerti ketika hati ini gundah

Dan akhirnya ku mengerti ketika hati ini terjatuh dalam perasaan yang sama

Salahkah aku ketika hati ini menyalahkan Tuhan?

Salahkah aku ketika hati ini ingin merasakan rasa yang seutuhnya?

Dirimu sempurna ketika hati ini sepi

Mengertilah….

Dan kau pun akan tau ketika hati ini musnah terbawa waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun