Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... Novelis - aku ini siapa?

Lebih baik mati karena kebenaran daripada terbakar karena takut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungguh?

1 Agustus 2024   10:06 Diperbarui: 1 Agustus 2024   10:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedih memupuk hati sesak terasa 

Teriak di renungku kian terasa 

Hampa terasa bak dingin setelah hujan 

Gelap menerpa menjalar ke relung jiwa 

Apakah ini kebebasan ataukah ini kesepian 

Ku tutup mata kelap kelip melintas bagai kembang api tertanam di kelopak mata 

Baca juga: Seperti Lilin

Sungguh sepi ini terasa bising, 

Sungguh gelap ini terasa terang, 

Sungguh sendiri ini terasa nyaman, 

Baca juga: Penghujung Narasi

Sungguh rasa ini terasa nikmat, 

Ku Sudahi saja gumaman ku 

Dan kembali ke panggung sandiwara 

Dan kupakai topeng ku ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun