Satu mukjizat tanpa gantinya
Satu mukjizat sudah sepantasnya
IBU sungguh aku tak mampu meninggalkannya
Sungguh aku tak rela melihat air matanya
Apa daya dunia begitu kejam demi merajut asa
Menempa diri untuk menjadi lebih baik
Keringat dan air matamu akan terganti
Dengan senyum dan tawamu yang ku nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!