Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Omicron Datang Menyerang? Jangan Panik! Gaya Hidup Sehat Siap Menghadang!

2 Desember 2021   16:56 Diperbarui: 2 Desember 2021   17:04 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetes yang bersemangat. Salam hebat dan juga salam sehat!

Minggu yang lalu, tepatnya tanggal 26 November 2021, WHO (World Health Organization -- Organisasi Kesehatan Dunia) mengumumkan bahwa telah ditemukan varian baru dari Covid-19 yang disebut sebagai Covid-19 varian Omicron.

WHO menggolongkan varian baru dari Covid-19 ini sebagai variant of concern atau sebagai varian yang perlu diwaspadai. Hanya dalam tempo satu minggu sejak pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada tanggal 24 November 2021, Omicron telah ditemukan di 20 negara sebagaimana dilansir dari kompas.com.

Tampaknya Omicron bisa menyerang semua negara. Karena itu, mau atau tidak mau, semua negara, termasuk Indonesia, harus waspada dan siaga.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah meminta semua jajaran untuk mewaspadai penyebaran Omicron di Indonesia sambil mempercepat program vaksinasi dan tetap siaga.

Tapi menurut saya, bukan cuma semua jajaran pemerintahan saja yang perlu waspada dan siaga terhadap kemungkinan serangan Omicron ini. Semua rakyat, termasuk yang memiliki penyakit komorbid, khususnya diabetes harus waspada dan siaga. Kenapa?

Kalau kamu mau tahu kenapa penyandang penyakit diabetes perlu waspada dan siaga, silakan terus baca tulisan saya ini sampai titik penghabisan.

= = =

Hari ini tidak satu benua pun di atas muka bumi ini yang bebas dari serangan infeksi Covid-19 varian Omicron. Omicron telah berhasil mencengkeramkan cakarnya di lima benua yang ada di bulatan planet bumi ini dalam waktu yang sangat singkat.

Per tanggal 1 Desember 2021 kemarin sudah ada 20 negara yang telah melaporkan temuan adanya infeksi Covid-19 varian Omicron. Ke-20 negara tersebut adalah: Afrika Selatan, Botswana, Israel, Belgia, Portugal, Belanda, Inggris, Australia, Jerman, Hongkong, Austria, Italia, Kanada, Swedia, Prancis, Spanyol, Republik Ceko, Brasil, Jepang dan Arab Saudi, sebagaimana dilansir dari kompas.com.

Kita yang tinggal dan hidup di bumi nusantara yang indah dan permai ini, khususnya yang sedang menyandang penyakit yang dapat menjadi komorbid atau penyakit penyerta bagi infeksi Covid-19, harus juga bersiap diri menghadapi serangan Omicron.

Komorbid atau penyakit penyerta pada pasien Covid-19 adalah penyakit yang diketahui dapat meningkatkan risiko keparahan infeksi. Dilansir dari suara.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa diabetes mendominasi pada kasus pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia berdasarkan situasi di Indonesia pada Oktober 2021.

"Hasil Laporan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes RI per 30 Oktober 2021, kasus meninggal berdasarkan komorbid diabetes jadi yang terbanyak mencapai 560 kasus."

Penyakit penyerta atau komorbid yang kedua setelah diabetes adalah hipertensi (543 kasus), lalu disusul oleh pneumonia (345 kasus), gangguan jantung (284 kasus) dan ginjal (121 kasus).

Mungkin kamu bertanya, kok bisa-bisanya komorbid diabetes pada pasien Covid-19 itu menjadi yang paling teratas dalam meningkatkan risiko keparahan infeksi dan bahkan sampai paling banyak menyebabkan pasien meninggal dunia? Apa yang terjadi pada tubuh seorang penderita diabetes?

Itu juga menjadi rasa penasaran saya untuk mengetahuinya. Maklumlah, saya 'kan seorang penyandang diabetes. Jadi ada rasa kepo alias pengen tahu banget untuk mengetahuinya.

Dilansir dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, Afiat Berbudi dkk menuliskan bahwa hiperglikemia merupakan kondisi yang diyakini menjadi penyebab terjadinya disfungsi respon imun sehingga gagal mengendalikan atau menghalau serangan mikroorganisme penyebab penyakit.

Karena itu, mengendalikan kadar gula darah bagi seorang diabetesi adalah sebuah keharusan. Bukan cuma sekali atau beberapa kali kalau pas hati lagi pengen saja, tapi harus setiap hari dengan rela hati. Gak boleh stres dalam melakukannya karena stres juga dapat meningkatkan kadar gula darah.

Sebagai seorang diabetesi, saya telah menjalankan gaya hidup sehat sejak bulan Maret 2021 sampai pada saat ini. Dan selama hampir 9 bulan ini kadar gula darah saya terkendali dalam kisaran normal yang ditentukan. Kadar gula darah puasa saya setiap kali periksa selalu berada di antara kisaran 90-110 mg/dL, masih di bawah 126 mg/dL yang menjadi batas atas kadar gula darah puasa yang disarankan pada seorang diabetesi.

Saya menerapkan pola makan yang seimbang dengan kebutuhan saya. Saya memakan makanan yang rendah kandungan karbohidrat dan rendah juga indeks glikemiknya. Saya melakukan'intermittent fasting' atau puasa makan setiap hari Senin dan hari Kamis. Dan yang tak ketinggalan juga, saya tidak mau ngemil lagi.

Saya juga melakukan olahraga secara teratur setiap hari kecuali pada hari Sabtu. Kalau hari tidak sedang hujan maka saya akan olahraga jalan kaki minimum selama satu jam. Tapi kalau hari hujan maka saya akan berolahraga sepeda statis minimum selama 40 menit.

Saya yakin bahwa sistem imun dalam tubuh saya berjalan dengan baik setelah saya menjalankan gaya hidup sehat secara antusias, bijak, cerdas dan disiplin. Kalau dulu saya sering kena flu dan harus minum obat antiflu, maka sejak saya menjalankan gaya hidup sehat saya tidak pernah lagi minum obat antiflu. Luar biasa! Puji Tuhan!

Karena itu, mumpung Omicron masih belum masuk menyerang Indonesia, mumpung masih belum ada sahabat dan kerabat yang terinfeksi Omicron, yuk kita tingkatkan kekuatan sistem imun tubuh kita dengan menjalankan gaya hidup sehat secara bersemangat, sambil selalu ingat untuk tetap terapkan Prokes 5M secara ketat.

Omicron datang menyerang? Jangan panik! Kita hadang Omicron dengan gaya hidup sehat. Kita tendang Omicron dengan Prokes 5M secara ketat!

Nah, kalau kamu pikir bahwa tulisan ini penting dan perlu untuk sahabat dan kerabatmu, silakan bagikan juga kepada mereka.

Akhirnya, sampai di sini dulu tulisan saya pada hari ini. Selamat menjalankan gaya hidup sehat secara bersemangat! Selamat menerapkan Prokes 5M secara ketat! Salam sehat dan tetap semangat!

Bekasi, 2 Desember 2021

Si-Iman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun