Gak terasa, ya Bang. Lebaran sebentar lagi. Tapi bagaimana kota Siantar menyambut Lebaran tahun ini, apalagi di saat pandemi covid-19 yang masih terus saja mengganas sampai hari ini?
Aku lihat laporan Satgas Penanganan Covid-19, ternyata situasi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara masih terus meningkat. Ternyata laporannya belum bisa bikin kita tenang, Bang.
Sampai tanggal 5 Mei 2021 minggu yang lalu, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sudah mencapai 29.724 orang atau bertambah 71 orang dari hari sebelumnya. Penderita Covid-19 yang sembuh memang bertambah 64 orang pada hari itu sehingga total jumlah pasien yang sembuh mencapai 24.639 orang atau sebanyak 88,9% dari kasus yang terkonfirmasi. Tapi persentase ini masih lebih kecil dari persentase kesembuhan secara nasional yang mencapai 91,5%. Belum lagi, persentase orang yang meninggal 3,3% yang lebih tinggi dari angka secara nasional (2,7%).Â
Abang lihat deh tabel yang aku sertakan pada surat ini. Data ini bukan ngeri-ngeri sedap lagi seperti yang biasa Abang atau orang-orang Siantar ucapkan kalau ada sesuatu yang bikin Abang atau orang-orang Siantar geregetan dan penasaran. Data ini ngeri-ngeri banget, Bang.
Omong-omong, bagaimana kedisiplinan orang Siantar dalam menjalankan Prokes 5 M tahun ini, khususnya di bulan Ramadan dan jelang hari Lebaran ini? Mudah-mudahan saja orang-orang Siantar sudah lebih disiplin lagi dalam menjalankan Prokes 5 M demi menekan angka Covid-19. Abang dan Kakak beserta semua keluarga harus juga disiplin ya, Bang. Apalagi, kita ini sudah berusia semakin lanjut. Abang sendiri sudah berusia lebih dari 70 tahun, 'kan?
Jadi, walaupun anjuran anjuran pemerintah agar kita tidak mudik atau berlibur lagi pada libur Lebaran tahun ini telah membuat kita kecewa, tapi menurutku, anjuran dari pemerintah kita itu cukup bijaksana, Bang. Kebayang 'kan, Bang, betapa sedihnya kita semua kalau ada di antara sanak saudara kita yang terjangkit Covid-19 karena libur Lebaran ini?
Tadinya memang ada rencana kami mau pulang kampung di libur Lebaran ini. Maklumlah, Bang. 'Kan sudah lama, lebih dari sepuluh tahun kami gak pulang kampung. Jadi ada rasa rindu di dalam dada untuk melihat kampung kelahiran ayahku sekalian ziarah ke makam Ompung kita, dan terutama juga untuk berjumpa dengan Abang dan semua keluarga kita. Apalagi aku juga sudah rindu ingin mencicipi lagi ikan arsik masakan Kakak. Heheeheee....
Wuih, enak banget kuah ikan arsik yang Kakak masak waktu kami datang terakhir kali itu, Bang. Makannya jadi pengen tambah terus. Pas banget campuran asam gelugur, andaliman yang bumbu khas masakan Batak itu dan bumbu-bumbu lainnya yang Kakak bikin untuk masakan ikan arsik itu. Ini saja sekarang perutku sudah bunyi kriuk-kriuk karena membayangkan ikan arsik itu. Ah, mantap kalilah rasanya. Belum tersaji saja sudah terasa enak, apalagi kalau sudah tersaji di hadapan mata dan menemani nasi yang hangat meninggalkan mulut, lalu mengalir perlahan melalui kerongkongan dan masuk ke dalam perut. Mantap banget. Oh, nikmatnya.
Dan sebagaimana indahnya suasana saling bermaaf-maafan yang dilakukan oleh teman-teman dan saudara-saudara kita yang beragama Islam, maka saya atas nama pribadi dan keluarga ingin juga mengucapkan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan kami.
Kita memang bukan umat Islam, tapi untuk kita saling memohon memberi maaf, 'kan kita gak harus menunggu Natal dan Tahun Baru, Bang? Masa' sih Abang harus menunggu sampai tahun baru nanti untuk saya minta maaf ke Abang? 'Kan gak lucu juga kalau begitu?
Eh, Abang dan Kakak sudah divaksin atau belum? Tapi kalaupun Abang dan Kakak sudah divaksin, tetap saja Abang dan Kakak harus jaga kesehatan. Dan jangan lupa untuk selalu patuh menjalankan Prokes 5M: