Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Slank Tularkan Virus Perdamaian di Luwu Utara

29 April 2017   19:25 Diperbarui: 29 April 2017   19:35 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua bersatu, berkumpul pada satu titik kulminasi. Sebuah konsentrasi massa yang luar biasa membludak. Pelakonnya? Bukan hanya warga Luwu Utara, tapi daerah tetangga pun sebagian besar “menyerbu” kota Masamba, dengan satu magnet bernama SLANK. Para remaja, muda(i), bahkan anak-anak dan orang tua pun seperti tak mau kehilangan momentum kedatangan Slank, band legendaris yang punya fans fanatik se-antero negeri ini yang mereka namai Slankers. Seorang netizens menulis: “Kehadiran Slank di Lutra berdampak besar bagi Palopo. #sepi”. Bukti sahih bahwa daerah tetangga saja rela meninggalkan kotanya selama 2 jam hanya untuk sekadar melihat band favoritnya bernyanyi.

Tak salah kemudian pengamanan berlapis dilakukan aparat keamanan yang dimotori kepolisian dan TNI, serta dibantu Satpol PP dan Petugas Damkar. Semua bekerja. Tak hanya kerja keras, tapi juga kerja cerdas. Semua aktif terlibat menyambut Slank menularkan virus perdamaian di Luwu Utara. Siapa yang tidak terkejut ketika nama Slank digadang-gadang mengisi acara puncak HUT XVIII Kabupaten Luwu Utara. Ujar-ujaran pro dan kontra bagai cerita pengantar diskusi sambil minum kopi. Bahkan ada yang menyebut ini adalah sebuah lelucon. Bayang-bayang kericuhan berujung pencekalan yang pernah didapat Slank pada 2010 silam menjadi alarm bagi pihak keamanan.

Bukan tanpa sebab stigma itu muncul, mengingat Slank adalah band dengan sejuta fans fanatik. Kabupaten kecil dengan beragam agama dan budaya serta karakteristik masyarakatnya itu mampu mendatangkan band dengan karakteristik orisinil yang punya chemistry yang kuat dengan penggemarnya. Tentu ini adalah sebuah “surprise tingkat tinggi” yang dihadirkan pemerintah dalam memeriahkan HUT XVIII-nya. Namun, apa yang ditakutkan sebagian besar orang itu ditelan bumi dan tak berbekas usai Slank melantunkan lagu pamungkas mereka, KAMU HARUS PULANG yang dimedley dengan lagu nge-SLANK. Datang dengan tertib, pulang pun dengan tertib, adalah nilai plus yang dihadirkan Slank. Aparat keamanan dan tentunya masyarakat itu sendiri membuktikan bahwa virus kedamaian itu bukan pepesan kosong.

Hari itu, betul-betul menjadi malam puncak peringatan Hari Jadi yang ke-18 Kabupaten Luwu Utara. Lautan manusia tercipta. Rekor pun ikut tercipta. Dinginnya malam akibat udara yang menusuk sampai ke tulang bukan penghalang. Beceknya lapangan bukan pula alasan untuk tidak setia berdiri sembari bergoyang berjingkrak mengikuti irama lagu yang dibawakan Slank. Pokoknya semua bergembira, semua larut dalam euforia perdamaian yang selalu digaungkan Slank. “Jangan pernah lelah menyebarkan virus perdamaian.” Bimbim mengajak penonton untuk tetap menjaga suasana kedamaian di tengah perbedaan pandangan yang acapkali muncul di permukaan.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, bersama suami dan beberapa tamu VIP nampak sesekali mengacungkan dua jari ke atas sebagai tanda perdamaian “PISS”. Seturut kemudian Slank memberikan pesan kerinduan kepada para penggemarnya di Tana Luwu dengan lagu pembuka I MISS U BUT I HATE U. Kemudian lagu kedua meluncur dengan judul GARA-GARA KAMU. Mungkin lagu ini sebagai manifestasi kepastian Slank tampil di Masamba. Lagu ketiga, Slank tampil dengan salah satu hit’s-nya yang paling booming, VIRUS. Dan betul saja, ketika lagu ini berkumandang, para penonton seperti larut dalam irama melankolis lagu tersebut. Puluhan ribu cahaya handphone menjadi magnet yang menyatukan kekuatan lagu dengan atmosfer penonton. “Luar biasa”, seorang penonton di depan berteriak.

Setelah lagu virus, Slank berturut-turut melantunkan lagu SEPERTI PARA KORUPTOR, NGEROCK, MARS SLANKERS, GARUDA PANCASILA, dan BIDADARI PENYELAMAT. Setelah itu, Slank kembali melantunkan salah satu lagu terbaiknya, MAAFKAN. Pada lagu ini Slank mengajak penonton bernyanyi. TERLALU MANIS menjadi lagu berikutnya. Lagu ini adalah salah satu lagu wajib Slank ketika konser. Setelah terbawa hanyut oleh dua lagu slow tersebut, Slank mengajak penonton bergoyang sambil berjingkrak dengan lagu TONG KOSONG. Setelah itu, lagu dengan judul SBY berkumandang. Dua lagu berikutnya masing-masing PANDANGAN PERTAMA dan ORKES SAKIT HATI yang sedikit bernuansa dangdut dinyanyikan. Lagu ini sengaja dilantunkan untuk mengajak penonton bergoyang di tengah dinginnya malam yang semakin menusuk tulang.

Dan Slank tiba pada lagu spesial KU TAK BISA. Disebut spesial karena lagu ini Slank tidak tampil sendiri. Slank mengajak orang nomor satu di Luwu Utara, Bupati Indah Putri, untuk ikut naik ke panggung berduet dengan Slank. Ketika Kaka Slank menyebut nama Bupati, puluhan ribuan penonton memberikan applaus dengan menghentakkan kedua telapak tangannya di udara. Dan Indah pun berduet dengan Slank. “Dan ku tak bisa jauh jauh darimu…” Sepenggal lirik yang membuat penonton ikut bernyanyi hingga pengujung lagu. Di tengah perayaan Hari Jadi Luwu Utara, Slank tak lupa menyanyikan lagu yang berjudul LAGU ULTAH.

Sebelum menyanyikan lagu itu, Kaka berkata, “Karena ini ulang tahun Luwu Utara, maka semua harus senang. Kita di sini cari kawan, bukan cari lawan,” tutur Kaka dengan suara menggelegar membelah dinginnya malam. Tak lama kemudian mengangkasalah kembang api disertai gemuruh suara petasan. Setelah itu barulah Slank mengeluarkan hit’s terbarunya yang berjudul PALALO PEYANK. Lagu ini ada di album terbaru Slank yang bertajuk sama dengan judul lagu tadi. Lagu ini lagu sarkastik yang ditujukan kepada para penghujat dan penyebar berita hoax di media sosial. Slank kemudian melantunkan lagu KAMU HARUS PULANG sebagai tanda konser mendekati ujung. Dan Slank pun betul-betul menutup konsernya malam itu dengan lagu berjudul Nge-SLANK.  18 lagu untuk menghibur puluhan ribu penonton adalah “kengerian terindah”. Malam yang sempurna.

Konser pun berakhir dengan damai, aman dan tertib. Syak wasangka yang semula timbul, lenyap oleh virus perdamaian yang dibawa Slank. Terima kasih kepada pihak keamanan, teristimewa kepada masyarakat yang berandil besar menciptakan suasana kondusif di tengah kekhawatiran berlebih malam itu. Sebaliknya, efek positif pun bermunculan. Para pengusaha warung makan dan pedagang kaki lima ketiban rejeki. Dagangan laris manis. Okupansi hotel, wisma, dan penginapan meningkat, dan yang lebih penting dari itu semua adalah masyarakat pulang dengan tertib, aman, dan damai. Apa pun yang kita lakukan, ketika kita mengedepankan prasangka baik, insya Allah akan berakhir baik, karena tidak ada kebaikan yang diawali dengan prasangka buruk. PISS…. (Lukman Hamarong)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun