Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketat Seperti Legging

26 Januari 2014   11:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki paruh kedua musim kompetisi, Liga Inggris dan Liga Spanyol menyajikan persaingan sengit di posisi tiga teratas. Ketat bahkan super ketat. Ibarat sebuah celana legging, kain dan kulit seperti menyatu. Seperti itulah gambaran terkini kedua liga papan atas tersebut. Selisih poin antara peringkat pertama hingga ketiga, hanya satu dan dua poin. Ini menandakan kompetisi di Liga Inggris dan Spanyol lebih kompetitif dibanding liga eropa lainnya.

Coba kita simak di Liga Inggris yang lebih kita kenal dengan sebutan English Premier League (EPL) hingga Matchday ke-22. Tiga posisi teratas diisi The Gunners Arsenal dengan 51 poin, The Citizens Manchester City (50) dan The Blues Chelsea (49). Padat dan ketat. Gap cuma sebiji poin antara peringkat satu dan dua, serta peringkat dua dan tiga. Kemungkinan permutasi di EPL akan berjalan dinamis dan dipenuhi ketegangan, utamanya antarsuporter.

Melihat susunan the big three, mungkin sebagian penikmat bola, khususnya EPL, akan mengalami sakit mata melihat tabel klasemen di tiga besar. “Mana The Red Devil’s, mana Manchester United, mana MU, mana Setan Merah?” Ya, semua pertanyaan itu hanya ditujukan kepada Manchester United. Penguasa panggung Liga Inggris itu seperti kehilangan mental juara sehingga terlempar dari posisi tiga besar. Bahkan masuk kasta lima besar pun tidak. Sejak ditinggal Sir Alex Ferguson dan digantikan David Moyes, kapal MU seperti kehilangan kendali dan limbung sehingga terdampar di posisi tujuh klasemen.

Meski Arsenal duduk di tangga pertama, namun pasar taruhan malah mengunggulkan duo biru, Ciy dan Chelsea. Ketajaman luar biasa City serta konsistensi laga kandang menjadi nilai plus untuk dijagokan menjadi penguasa musim ini. Sementara faktor kemapanan pelatih Jose Mourinho di Chelsea menjadi sebab si biru satu ini menjadi kandidat terkuat bersama City. Arsenal? Sampai sejauh ini Arsenal masih butuh pembuktian sahih, dan pembuktian itu bisa dijadikan tolok ukur kepantasan anak asuh Arsene Wenger ini layak diunggulkan atau tidak.

Pembuktian seperti apa? Laga kontra Chelsea, City, MU dan Liverpool di paruh kedua musim ini adalah ajang pembuktian itu. Jika Arsenal bisa memetik tiga kemenangan dari empat klub tersebut, maka game over untuk City dan Chelsea. Sebaliknya, jika tidak, maka siap-siap City atau Chelsea yang akan berpesta di pekan pamungkas. Ingat, City sudah pernah membantai Arsenal dengan skor telak, 5-2. Dan itu modal awal untuk menahbiskan City sebagai jawara musim ini di pekan pamungkas.

Bagaimana di Liga Spanyol? La Liga, nama lain Liga Spanyol, malah lebih dahsyat lagi. Sangat super ketat, seketat legging yang tipisnya paling minimalis. Penguasa klasemen dengan peringkat dua hanya dipisahkan selisih gol saja. Poin sama, yakni 51. Ya, Barcelona dan Atletico Madrid punya poin sama, tapi selisih gol Barca masih lebih baik. Di peringkat tiga (sebelum Madrid melakoni laga kontra Granada di Jornada 21), ada Madrid dengan poin sebiji lebih sedikit dari Barca dan Atletico, yakni 50. Melihat poin-poin tersebut, sangat ngeri jika kita membayangkan ketiga klub ini harus berjuang sampai pekan pamungkas untuk mengetahui siapa jawara sesungguhnya. Namun, pasar taruhan masih mengunggulkan Barca sebagai kampiun La Liga musim ini. Sungguh saya ngeri melihat klub-klub tersebut berjuang menjadi yang terbaik di tengah ketatnya perburuan poin, sama ngerinya ketika saya melihat para wanita memakai celana legging di depan umum. (Lukman Hamarong)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun