Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mourinho vs Madrid di Final Liga Champion?

1 Mei 2014   02:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Real Madrid tinggal selangkah lagi menyelesaikan proyek ambisiusnya, La Decima, setelah berhasil membalas kekalahannya dari Bayern Muenchen dua musim silam dengan skor agregat 5-0 di babak semifinal. Kini, Madrid tinggal menyisakan waktu 90 menit untuk mewujudkan impiannya itu. Keberhasilan Madrid menembus final adalah yang pertama kalinya sejak 2001-2002. Jelas ini sebuah pencapaian yang luar biasa bagi klub yang sudah puasa gelar selama 12 tahun dan berhasrat merengkuh gelar ke-10 Piala/Liga Champion ini. Kerap gagal dari musim ke musim, Madrid tak pernah berhenti membangun hasrat megalomania guna mewujudkan ambisi besarnya itu. Madrid, dengan segala kemegahannya, membangun sebuah proyek mercusuar setiap musimnya. Proyek itu dinamakan Los Galacticos.

Para “galaksi” coba dikumpulkan Madrid. Dari musim ke musim, pemain termahal dunia selalu mampir di Stadion Santiago Bernabeau. Kekuatan finansial anak emas kerajaan Spanyol itu seperti tidak berbatas untuk mendatangkan pemain-pemain hebat. Sebut saja Ronaldo Luiz Nazario, Luis Figo, David Beckham, Michael Owen, Ricardo Kaka, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, hingga Gareth Bale. Itu kategori pemain. Untuk kategori pelatih, Madrid pun membeli pelatih berprofil tinggi dengan curriculum vitae mentereng, sebut saja Jose Antonio Camacho, Fabio Capello, Vanderlei Luxemburgo, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho dan yang terakhir Carlo Ancelotti.

Meski sudah disesaki pemain dan pelatih kelas wahid, impian La Decima selalu kandas di tengah jalan. Daftar nama-nama Los Galacticos yang didatangkan dengan harga yang luar biasa itu belum mampu memenuhi ekspektasi publik ibukota Spanyol. Nah, kesempatan menyudahi penantian panjang 12 tahun datang musim ini. Madrid berhasil menjejakkan kakinya di final dengan rekor gol mentereng, 36 gol. Kesempatan emas ini tentu tidak akan disia-siakan Bale dkk, siapa pun lawannya di final nanti.

Nah, ada yang menarik seputar calon lawan Madrid di Final. Siapa pun lawannya, final Liga Champion kali ini bakal menyuguhkan headline yang menarik dan unik. Kontestan semifinal yang akan bentrok untuk memperebutkan satu jatah tiket ke final adalah Chelsea dan Atletico Madrid. Jika Atletico yang menang, maka untuk kali pertama, Final Liga Champion menampilkan El Derby Madrileno. Sebaliknya, jika Chelsea yang melenggang ke final, maka pemandangan dahsyat bakal tersaji. Siapa pun tahu, kalau di musim kemarin, Jose Mourinho (Pelatih Chelsea saat ini) adalah pelatih Madrid. Dan tidak sedikit pun publik yang tahu bahwa Mourinho angkat kaki dari Bernabeau tidak dengan hati yang tenang.

Mou meninggalkan Madrid dengan sejuta masalah. Ketidakharmonisan Mou dengan pihak manajemen Madrid, hingga perseteruan Mou dengan beberapa pemain Madrid, sebut saja Iker Casillas dan Pepe, ditambah lagi tanpa raihan satu pun gelar musim kemarin, merupakan akumulasi rekam jejak Mou jelang perpisahannya dengan Madrid. Dalam buku bertajuk The Special One: The Dark Side of Jose Mourinho karya jurnalis Diego Lopez, terungkap perkataan Mou di buku itu yang menyebutkan pemain Madrid adalah sekumpulan pengkhianat. “Kalian semua adalah tim paling berkhianat yang pernah saya tangani sepanjang hidup saya,” Begitu Mou mengungkapkan kekecewaannya kepada penggawa Madrid di buku itu.

Nah, jika nantinya Chelsea yang akan bertarung di final kontra Madrid, maka akan tercipta pertarungan antara Mou versus Madrid. Ini akan menjadi lebih menarik karena Mou masih menyimpan rasa sakit hati kepada para penggawa Madrid yang ia sebut sebagai pengkhianat. Sekaligus Mou akan memberikan pil paling pahit kepada Madrid berupa kekalahan. Dan itu berarti impian La Decima hanya sekedar khayalan semata. Akankah itu terjadi? Kita saksikan dulu laga Chelsea vs Atletico pagi dini hari nanti. Siapa tahu yang tercipta malah El Derby Madrileno. (Lukman Hamarong)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun