Mohon tunggu...
Iman Purnama
Iman Purnama Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad. Menyenangi dunia sastra, musik, seni, filsafat dan sosial budaya. Bercita-cita menjadi manusia seutuhnya dan bisa jalan-jalan kemana pun dia mau. Sementara berdomisili di Bandung. Tulisan-tulisan lain dapat dilihat di www.serojabiru.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Marginalia

29 Agustus 2011   05:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:23 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teriakannya tak lagi nyaring. Kini dia hanya bisa berbisik. Ya, seperti daun-daun akasia yang senang bergemerisik, seperti tawa sekumpulan anak kecil yang bermain-main di dahan besarnya, seperti kuning kunang-kunang yang bergemilangan diantara ribuan tahun usia akarnya.

Hidup hanyalah menunda kekalahan, kata penyair. Dan inilah saatnya dia benar-benar kalah. Roboh dan rebah ke tanah merah. Tanah yang merah ini adalah tempat terbaik, karena tidak pernah mengkhianati untuk menerima, baik yang mulia atau yang terhina.

Mereka yang tidak bisa menerima kekalahan, benar-benar tidak pernah mencicipi anggur kemenangan. Itu pesan terakhirnya kepada Bara Langit, sebelum mulutnya tersumpal hitam, dan tangan-kaki bebas berwacana.

Dalam ruang yang mengikat tanpa jerat, setitik cahaya berkata:

Aku hanyalah butiran-butiran bening yang bersenyawa bersama rindu,

terbang menuju Satu...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun