Penambahan bioaktivator itulah yang diduga merangsang kurma KL-1 berbuah lebih cepat. Menurut ahli nutrisi di Jakarta, Yos Sutiyoso, tanaman buah akan beralih dari fase vegetatif ke generatif bila rasio karbon dan nitrogen (rasio C/N) pada tanaman tinggi. Oleh sebab itu pasokan nitrogen harus dikurangi. Beberapa pekebun biasanya menggunakan paklobutrazol untuk merangsang tanaman berbuah. Jika pekebun memberikan bahan aktif itu pada tanaman sehat, maka dapat 'melumpuhkan' titik tumbuh sehingga pertumbuhan daun baru terhambat.
Di sisi lain fotosintesis tetap berlangsung sehingga rasio C/N pada tajuk tinggi. Akibatnya, setelah titik tumbuh pulih yang keluar calon bunga, bukan daun baru. Â Pada kasus kurma, pemberian bioaktivator menekan perkembangan mikroorganisme penambat nitrogen yang sebelumnya diberikan Alwi sepanjang fase vegetatatif sehingga pasokan nitrogen menjadi berkurang. Alwi juga mengurangi pasokan nitrogen dengan beralih menggunakan pupuk NPK yang mengandung fosfor (P) dan kalium (K) lebih tinggi berdosis sama.
Menurut dosen fisiologis tanaman di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Ir. Edhi Sandra, M.S., tanaman yang mengalami masa kering membuat pasokan nitrogen berkurang sehingga jumlah nitrogen pada tajuk tanaman menjadi lebih kecil daripada karbon. Itulah sebabnya beberapa pekebun juga kerap melakukan stres air untuk merangsang tanaman berbuah. (Imam Wiguna)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H