Mohon tunggu...
Imam Wiguna
Imam Wiguna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Karyawan swasta, ayah dua anak, tinggal di Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ini Dia Jawara Durian Pandeglang

9 Februari 2018   14:00 Diperbarui: 9 Februari 2018   14:10 2299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si honje juara I kontes durian Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. (Foto: Imam Wiguna)

Si honje menjadi juara dalam kontes durian di Kabupaten Pandeglang.

Ating tak menyangka panitia memanggil namanya sebagai juara pertama kontes durian Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Harap mafhum, itu pertama kalinya Ating mengikuti kontes durian. "Saya tidak berharap menang. Tadinya cuma coba-coba ikutan kontes," ujarnya.  Durian bernama si honje milik pekebun asal Desa Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, itu mampu meraih nilai tertinggi, yakni 461,1 poin. Jumlah nilai itu berbeda jauh dengan juara kedua kontes yang hanya meraih nilai 440,75 atau terpaut hingga 21 poin.

Sejak panitia membelah seluruh durian peserta kontes, penampilan si honje langsung menarik perhatian keenam juri. Pasalnya, daging buah Durio zibethinus itu berwarna kuning tua semu jingga. Warna daging buah itu tergolong mencolok karena sebagian besar kontestan berdaging buah putih dan krem. Di antara 27 peserta, hanya 8 peserta yang berwarna mentereng, yaitu semu jingga dan kuning. Dari segi rasa si honje paling juara dibandingkan dengan 8 peserta lain yang berdaging buah atraktif.

Ating (kanan), pemilik durian si honje juara I kontes durian tingkat Kabupaten Pandeglang. (Foto: Imam Wiguna)
Ating (kanan), pemilik durian si honje juara I kontes durian tingkat Kabupaten Pandeglang. (Foto: Imam Wiguna)
70 tahun

"Si honje memiliki keharuman sedang, daging buah kuning tua merata, daging buah tebal, creamy, lengket, dengan rasa manis pahit seimbang," ujar Iwan Subakti, Ketua Dewan Juri kontes durian. Tekstur daging buah juga tidak berserat, lembut, dengan sedikit rasa unik tepung sari atau pollen. "Biji normal sedang dengan edible portion (prosi buah yang dapat dikonsumsi, red) mencapai 28,9%," tambahnya. Berbagai keunggulan itu mengantarkan si honje menjadi jawara kontes.

Menurut Ating,  si honje berasal dari pohon berumur sekitar 70 tahun dengan diameter batang mencapai 80 cm. Dari segi produktivitas buah si honje tergolong produktif. "Setiap musim rata-rata menghasilkan 300---400 buah. Saat ini masih tersisa sekitar 150 buah," ujar pria 57 tahun itu. Adapun juara kedua diraih durian si ketan milik Emi. Para pedagang durian di Pandeglang biasanya menyematkan sebutan si ketan untuk durian yang berdaging buah putih.

Si ketan juara II kontes durian Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. (Foto: Imam Wiguna)
Si ketan juara II kontes durian Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. (Foto: Imam Wiguna)
Si ketan unggul dari segi ketebalan daging buah. Rasa pahitnya lebih terasa. Namun, warna daging buah cenderung krem sehingga dalam penilaian warna daging buah mendapat nilai lebih rendah. Tekstur daging buah juga tak selengket si honje dan cenderung berserat. Itulah sebabnya durian si ketan milik Emi itu harus puas menempati posisi kedua.

Kontes durian yang berlangsung pada 4 Februari 2018 di Alun-alun Kabupaten Pandeglang itu salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang. Sebanyak 27 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Pandeglang bersaing menjadi jawara. Panitia mengundang 6 orang juri untuk menilai seluruh peserta. Dalam penilaian para juri diwajibkan untuk mencicip minimal sepongge durian agar penilaian rasa lebih maksimal. "Kalau hanya secuil yang dicicip bagaimana bisa merasakan umami durian," ujar Iwan.

Si akik juara III kontes durian Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. (Foto: Imam Wiguna)
Si akik juara III kontes durian Festival Buah Lokal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. (Foto: Imam Wiguna)
Potensi lokal

Dalam sambutannya, Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita, menyampaikan bahwa durian seharusnya menjadi salah satu komoditas andalan Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten. "Saat ini banyak pedagang durian yang menjajakan durian medan padahal isinya durian asal Pandeglang," ujarnya. Apalagi lokasi Pandeglang relatif lebih dekat dengan Jakarta yang merupakan pasar terbesar komoditas pertanian.

Menurut sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang, Widyatmoko, kontes durian merupakan salah satu upaya mengidentifikasi potensi durian lokal Kabupaten Pandeglang. Ia berharap durian yang terpilih sebagai juara dapat dikembangkan sebagai durian unggul dan bisa dikembangkan secara nasional. Hingga saat ini Kementerian Pertanian baru melepas durian si seupah dan si radio sebagai varietas unggul nasional asal Pandeglang.

Ketua Dewan Juri kontes durian, Iwan Subakti (paling kiri), Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Sarwo Edhy., S.P., M.M., dan Bupati Pandeglang, Hj. Irna Nuralita (paling kanan), bersama durian si honje juara I kontes durian tingkat Kabupaten Pandeglang. (Foto: Iwan Subakti)
Ketua Dewan Juri kontes durian, Iwan Subakti (paling kiri), Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Sarwo Edhy., S.P., M.M., dan Bupati Pandeglang, Hj. Irna Nuralita (paling kanan), bersama durian si honje juara I kontes durian tingkat Kabupaten Pandeglang. (Foto: Iwan Subakti)
Menurut Iwan Subakti, penjelajah durian dan juga pengurus Yayasan Durian Indonesia (YDI), sejak zaman dahulu Kabupaten Serang dan Pandeglang gudangnya durian di Provinsi Banten. "Itu terbukti banyak sekali nama daerah berawalan kata kadu yang berarti durian, terutama di Kabupaten Pandeglang," ujar pria yang juga tokoh pelestari benda-benda cagar budaya Banten itu. 

Contohnya nama Kecamatan Kaduhejo, Desa Kaduela dan Kaduengang di Kecamatan Cadasari, Desa Kadubelang dan Kadujangkung di Kecamatan Mekarjaya, serta Desa Kadubale, Kadulimus, dan Kadumaneuh di Kecamatan Banjar. Menurut Ir Wijaya MS, penangkar buah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, nama Banten sebagai gudangnya durian enak sudah terkenal sejak awal Indonesia merdeka. (Imam Wiguna)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun