Mohon tunggu...
IMAMUPSI Nasional
IMAMUPSI Nasional Mohon Tunggu... Ilmuwan - Edukasi

Membantu Mewujudkan Pengembangan Psikologi Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (IMAMUPSI) Mengajak Generasi Muda Berkontemplasi

27 Juli 2024   19:12 Diperbarui: 27 Juli 2024   19:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu dan Minggu, 27 & 28 April 2024 Departemen Riset dan Pengembangan Psikologi Islam (RPPI) Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (IMAMUPSI) kembali mengadakan kajian psikologi Islam yang berjudul "Kontemplasi : Membersihkan Jiwa & Menyembuhkan Luka Hati". Acara ini mengundang Isnan Hidayat, M.Psi, yang merupakan CEO dari Petakehidupan.ID Consulting, selaku pembicara. 

Pada hari pertama acara, Koordinator Divisi RPPI, Resdiyanti Permata Putri, membuka rangkaian acara. Resdiyanti dalam sambutannya menyampaikan, "acara ini merupakan sarana yang tepat bagi teman-teman untuk merefleksikan kembali peristiwa-peristiwa psikologis yang sudah dilalui. Beberapa di antaranya mungkin menimbulkan luka dan trauma sehingga berdampak pada cara berpikir dan penyelesaian masalah yang maladaptif ketika dewasa. Melalui acara ini, harapannya teman-teman dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pembicara yang sudah lama mengkaji keilmuan psikologi Islam dan dapat menjadikan ilmu yang diperoleh sebagai bahan refleksi dan panduan dalam membersihkan jiwa dan menyembuhkan luka hati."

Pada hari pertama, Isnan Hidayat memaparkan isu-isu yang kesehatan mental yang terjadi di kalangan remaja saat ini, yaitu overthinking, insecure, dan depresi serta peran psikologi Islam dalam mengatasinya. Salah satu hal yang dapat berkontribusi membantu atau memperparah kondisi tersebut adalah kematangan diri. Kematangan diri dibentuk dari pemaknaan atas segala peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Dalam memaknai sebuah peristiwa, psikologi Islam memiliki peran yang besar untuk dapat memaknai segala peristiwa yang terjadi sebagai peristiwa yang positif. 

Proses pemaknaan jika tidak disikapi dengan serius dapat mengantarkan seseorang pada kondisi ekstrim, yaitu menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan orang lain, hingga berakibat hilangnya harapan pada Allah Swt. Proses pemaknaan ini juga yang mempermudah seseorang melakukan kontemplasi atau tafakkur. Dengan melakukan kontemplasi, harapannya individu dapat lebih merenungi dan mengagumi anugrah yang diberikan Allah Swt kepada kita dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidup sehingga individu dapat memperoleh ketenangan batin karena menyadari semua hal yang terjadi di dalam hidup sudah diatur oleh Allah Swt.

Pada hari kedua, acara diisi dengan workshop kontemplasi. Isnan Hidayat menjelaskan inti dari kegiatan berkontemplasi/tafakkur adalah mengetahui hal-hal yang dapat membuat kita senang dan sedih. Cara untuk mempermudah kita mengidentifikasi hal-hal tersebut adalah melalui journalling. Isnan Hidayat memberikan dua macam template journaling yang dapat digunakan peserta, yaitu gratitude journal dan communication journal. Gratitude journal dapat berfungsi untuk membuka gerbang pemaafan dengan menuliskan hal-hal yang membuat individu tertekan dan bersyukur. Sedangkan communication journal berfungsi untuk menghargai ruang kontrol diri sendiri dan meningkatkan penerimaan perilaku orang lain terhadap kita. Acara berlangsung dengan lancar dan mendapat respon yang positif dari peserta.

Kegiatan ini merupakan respon IMAMUPSI terhadap maraknya isu-isu kesehatan mental yang terjadi di kalangan remaja. Dengan memperkenalkan kontemplasi dan memberikan journaling workshop, harapannya setiap individu, khususnya remaja muslim, dapat mengetahui peran psikologi Islam dalam merespon setiap peristiwa yang terjadi dengan lebih positif. Selain itu, harapannya individu dapat lebih menemukan penyelesaian yang adaptif ketika dihadapkan pada peristiwa-peristiwa yang dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan mental. Jika teman-teman tertarik untuk mengkaji fenomena-fenomena sosial dalam sudut pandang psikologi Islam, teman-teman dapat mengikuti informasi kajian-kajian lainnya yang diadakan oleh IMAMUPSI melalui Instagram kami @imamupsiid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun