Sleman, 25 Februari 2024 - Dalam acara besar tahunan yang dinanti-nanti, Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi (IMAMUPSI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Talkshow National Islamic Psychology Fair (NIPF) 2024 dengan tema besar "Psikologi Islam sebagai Teman Dewasamu". Acara yang diadakan di auditorium kampus ini berhasil menarik lebih dari 50 peserta yang antusias untuk memperoleh wawasan baru mengenai psikologi Islam.Â
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog dan pembina IMAMUPSI UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog. Dalam sambutannya beliau berdua mengatakan psikologi islam penting untuk membekali anak muda pada zaman sekarang karena isu-isu sosial yang terjadi di sekitar semakin kompleks. Jika generasi muda tidak memiliki framework yang tepat, mereka dapat terjebak pada pemikiran-pemikiran keliru yang dapat menjauhkan mereka dari ajaran Islam.
Pembicara utama dalam talkshow ini yaitu Ustadzah Tika Faizah, M.Si. Psikolog dan Wirdatul Anisa, M. Psi., Psikolog. Dalam materinya yang berjudul "Gangguan Mental: Apakah ini ujian atau Hukuman?", Ustadzah Tika Faizah, M.Si. Psikolog menyampaikan sebagian manusia ketika ditimpa musibah akan berpikir dirinya sedang diuji atau dihukum. Ustadzah menyampaikan pada setiap cobaan, kita dapat mengambil makna bahwa ujian tersebut merupakan panggilan dari Allah supaya kembali kepada-Nya sehingga tidak serta merta menganggapnya sebagai sebuah hukuman.
 Sedangkan pembicara kedua, Wirdatul Anisa, M. Psi., Psikolog, menyampaikan topik yang berjudul "Fase Transisi: Hidupku Mau Dibawa ke Mana?". Dalam materinya Wirdatul Anisa, M. Psi., Psikolog menyampaikan masa transisi dari remaja akhir menuju dewasa adalah masa yang rentan mengalami krisis karena menurut tahapan perkembangan pada masa itu remaja sedang dalam tugas perkembangan untuk mencari jati dirinya, namun yang perlu diingat bahwa dunia memang tempat penuh cobaan dan ketidakpastian.Â
Untuk itu penting sebagai individu untuk menyelaraskan tujuan hidup dengan nilai-nilai islam yang berorientasi pada akhirat serta menyadari kembali hakikat penciptaan manusia di dunia, yaitu untuk beribadah kepada Allah dan menjadi seorang khalifah. Ketika ada hal-hal yang tidak sesuai keinginan terjadi, hendaknya kita berprasangka baik kepada Allah Swt, mengingat bahwa setiap kita mengalami kesusahan pasti ada kebahagiaan yang menanti karena Allah Swt menciptakan sesuatu berpasang-pasangan, serta mengimani bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah Swt. Di samping itu kita juga dapat menyusun kembali komitmen dan rencana kita.
Dengan adanya talkshow ini, IMAMUPSI UII memberikan wadah guna meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama mahasiswa, mengenai kesehatan mental dalam perspektif psikologi Islam. Acara ini juga memberikan ruang diskusi dan refleksi mendalam dengan adanya Focus Group Discussion (FGD) serta memotivasi para peserta untuk mengambil langkah-langkah positif dalam mengatasi tantangan psikologis dalam kehidupan sehari-hari.Â
Salah satu insight menarik yang disampaikan peserta dari hasil FGD adalah, "Kita harus senantiasa melibatkan Allah dalam setiap momen dan perjalanan kehidupan kita. Selalu muhasabah, memperbaiki niat dan tidak menjadikan cita cita sebagai tujuan. Karena pada hakikatnya, tujuan utama manusia adalah akhirat. Dalam membuat perubahan, tidak sekedar niat yang hadir. Namun juga persiapan untuk mewujudkan niat. Bagaimana jalan yang diambil, apa yang harus dilakukan dan tentunya action untuk mewujudkannya".
National Islamic Psychology Fair (NIPF) 2024 berhasil menciptakan suasana penuh inspirasi dan pemahaman mendalam terhadap kompleksitas psikologi manusia dalam konteks Islam. Acara ini diharapkan tidak hanya memberikan pencerahan, namun juga mendorong tindakan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat Indonesia.
Menjalani proses menuju kedewasaan memang tidak mudah. Kerap kali kita dihantam oleh ombak kehidupan yang menguji ketangguhan kita untuk tetap tegar dan melangkah maju mengarungi derasnya arus kehidupan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H