Aku pulang dengan keadaan sedih dan aku berinisiatif untuk ke warung Ibu langgananku untuk mencurahkan keluh kesahku. Sesampainya aku di warung aku langsung memeluk Ibu warung walaupun ramai pengunjung yang ngopi sambil ngobrol-ngobrol. Ibu warung pun tidak keberatan dan membalas pelukanku sambil berkata " ayo duduk tenang dulu, Ibu akan mendengarkan semua keluh kesahmu " aku duduk dan langsung bercerita keluh-kesahku yang tiada habisnya dan Ibu warung juga tidak keberatan sama sekali untuk mendengarkan curhatanku.Â
Tidak terasa berjam-jam aku ngobrol dengan Ibu warung dan betapa kagetnya aku ketika dikasih solusi untuk ganti dosen pembimbing, karena hal tersebut juga dilakukannya semasa menjadi mahasiswi dan disarankan untuk memilih dosen yang sama sebagai pembimbing baru, dan betapa kagetnya aku dosen yang dimaksud adalah dosenku pas masih semester satu dan ternyata beliau adalah suaminya Ibu Warung ini. Ibu warung sengaja memilih dosen muda waktu bimbingan dan ternyata Tuhan mempertemukan mereka tidak hanya sebatas mahasiswi dan dosen tapi sebagai suami istri yang sah juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H