Tras mengungkapkan bahwa ada kemungkinan perubahan data yang di lakukan SMRC dalam quick count pilpres 2014. Kajian Tras dengan melihat distribusi data yang ditampilkan oleh SMRC yang dilihatnya melalui website SMRC pada 10 Juli 2014 pukul 00:41:13:
Tras mengupas dengan detil beberapa kecurigaannya tentang adanya kemungkinan pada tanggal 9 Juli 2014 jam 13:19-13:33 saat perhitungan quick count terdapat data dari kantong-kantong suara Jokowi yang dimasukkan, sehingga terjadi perubahan suara 180 derajat. Untuk membaca secara detil kajian Tras bisa dilihat di https://www.facebook.com/notes/tras-rustamaji/catatan-quick-count-pilpres-2014/10152551028838914 Â .
Bagi saya, yang benar-benar membuat hancur kepercayaan saya kepada Saiful Mujani adalah adanya perubahan grafik stabilitas suara pada tanggal 12 Juli 2014 pukul 02:08:06, atau setelah tulisan Tras ramai di media sosial.
Dan grafik tersebut tiba-tiba berubah kembali pada tanggal 12 Juli 2014 pukul 17:13:31. Sebagai informasi grafik stabilitas suara ini seharusnya tidak dapat berubah apabila tidak ada update (penyesuaian) suara di tengah proses quick count.
Buat saya tidak terlalu penting siapa yang akan terpilih menjadi presiden, apakah Prabowo Subianto atau Joko Widodo. Tetapi melacurkan pendekatan ilmiah untuk kepentingan kelompok atau individu, dengan resiko yang sangat besar: dapat menjadi penyebab konflik horisontal rakyat Indonesia yang sangat dahsyat adalah sesuatu yang tidak dapat ditoleransi.
Masih dapatkah kita mempercayai Saiful Mujani, PhD? Masih dapatkah kita mengatakan bahwa hasil quick count ini lebih benar daripada perhitungan real count KPU?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI