Mohon tunggu...
Imam Sudrajat
Imam Sudrajat Mohon Tunggu... Konsultan - easy going

Making good life sense...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

18 Hari Lagi, Apakah Akan Muncul McQueen dalam Film "Cars" di Indramayu?

21 November 2020   18:39 Diperbarui: 21 November 2020   18:55 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi pecinta film khususnya yang bergenre animasi pasti sudah tidak asing lagi dengan film "Cars" yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios pada tahun 2006, film yang pemeran utamanya adalah Lightning McQueen, yang berperan menghidupkan kembali Radiator Spring yang menjadi kota mati akibat adanya interstate road (jalan tol) yang menurunkan jumlah pengunjung radiator spring sehingga membuat tidak ada lagi pengendara atau pengunjung yang singgah di kota ini.

Radiator Springs memang hanya kota fiktif, namun siapa sangka kota ini benar - benar ada di dunia nyata, berdasarkan kondisi sebenarnya kota-kota kecil yang terletak di bagian jalan Route 66, mengalami penurunan kunjungan akibat adanya interstate-40 (I-40).

Route 66 merupakan salah satu jalan nasional berawal dari Chicago melalui Kota Illinois, Missouri, Kansas, Oklahoma, Texas, New Mexico, Arizona, dan California sebelum berakhir di Los Angeles dengan panjang 3.940 Km. Route 66 yang diresmikan tahun 1926 merupakan jalur migrasi utama bagi para penduduk yang pergi ke Barat dan menjadi penyokong ekonomi kota-kota kecil yang dilaluinya.

Namun, kemudian Route 66 secara resmi dihapus dari peta dan sistem jalan raya Amerika Serikat pada tahun 1985 karena dinilai sudah tidak relevan dan digantikan oleh I-40. Namun, saat ini bagian jalan yang melalui Illinois, New Mexico, dan Arizona telah ditetapkan sebagai National Scenic By Way (Jalan Berpemandangan Indah Nasional) dan masuk dalam peta dengan nama barunya "Historic Route66" (Route 66 yang bersejarah).

Kaitan Pantura Indramayu dengan Radiator Springs

Pertanyaan ini terlintas semenjak tersambungnya jalur tol trans Jawa, khususnya ruas Tol Cikampek - Palimanan (Cipali).

Pantura yang pada masa keemasannya, jalur ini menjadi primadona dan memiliki signifikansi yang sangat tinggi serta menjadi urat nadi utama transportasi darat, karena setiap hari dilalui 20.000-70.000 kendaraan. Jumlah ini meningkat saat menjelang Lebaran.

Disaat yang sama, hal ini berdampak kepada kabupaten dan kota yang dilalui jalur ini yang bertransformasi menjadi daerah industri, merebaknya usaha penginapan dan rumah makan, dan Usaha Kecil Menengah yang menggeliat di sepanjang jalur ini dan kemudian secara otomatis meningkatkan nilai jual bidang tanah dan perekonomian warga di daerah ini.

Namun, dengan adanya Tol Trans Jawa, beberapa Kabupaten dan Kota disekitarnya ikut terdampak baik positif maupun negatif. Tak terkecuali Indramayu yang benar - benar merasakan dampak.

Yang sebelumnya ekonomi warga ikut terbantu dengan banyaknya kendaraan yang lalu lalang karena merupakan daerah yang dilalui banyak kendaraan baik roda dua maupun roda empat, saat ini hanya menjadi daerah bagi dirinya sendiri, di tambah belum adanya daya tarik bagi orang luar Indramayu untuk singgah di daerah ini.

Saat ini Indramayu hanya memiliki satu gerbang tol yaitu gerbang tol Cikedung dengan jarak sekitar 70 kilometer dari pusat kota Indramayu. Beberapa pihak menyambut positif keberadaan Tol Cikampek - Palimanan. Namun, ada juga beberapa kalangan berpendapat sebaliknya. Ilustrasi kota Radiator Spring diatas memberikan gambaran suram dan dejavu kepada pihak-pihak yang berkepentingan serta masyarakat setempat, karena dampak adanya Tol Cikampek - Palimanan yang sudah menjadikan sebagian wilayah khususnya Indramayu menjadi seperti kota mati.

Langkah-langkah pun telah dilakukan Pemerintah Daerah setempat. Kabupaten Indramayu telah mengusulkan penambahan gerbang tol di Jalan Raya Lohbener sebagai akses di sebelah utara Indramayu, sementara saat ini hanya ada gerbang Cikedung untuk akses di sebelah selatan selain Gerbang Tol Kertajati yang notabene berada di Kabupaten Majalengka. Diharapkan dengan adanya penambahan gerbang tol di sebelah utara mempermudah pengguna tol untuk masuk atau keluar Indramayu. Tapi, apakah itu cukup? Atau apakah langkah itu tepat?

Serupa dengan Route 66, jalur Pantai Utara Jawa pun demikian. Yang mana Kawasan Jalur Pantai Utara (Pantura) yang pada era sebelum 2015 merupakan jalur terpadat dan tersibuk di Pulau Jawa, dengan total panjang 1.316 kilometer membentang di sepanjang pesisir pantai Utara dari Merak, Banten hingga Ketapang di Jawa Timur.

Secara epistemologi, jalur pantura yang didirikan oleh Herman Willem Daendels terbagi menjadi dua yaitu pada tahun 1801 - 1808 dari Anyer, Banten, ke Jalur Selatan Bogor - Bandung - Sumedang - Cirebon tembus hingga Panarukan atau yang dikenal sebagai Jalan Raya Pos. Dan yang kedua menurut catatan dokumen De Haan jalan dari ujung Jawa Barat tembus Batavia - Bekasi - Subang - Indramayu - Cirebon - hingga ke Jawa Timur di garap pada tahun 1814 pada masa Gubernur Netherland Indische ke -37 yaitu Thomas Stanford Raffles.

Kota-kota di Jawa pun pada umumnya dibangun pada masa kolonial Belanda dengan salah satunya mempertimbangkan jangkauan sarana transportasi pada masa itu, yaitu kuda. Rata-rata jarak antarkota antara 40-50 km dengan mempertimbangkan kemampuan kuda sehingga kota-kota itu tumbuh sebagai kota transit pada awalnya kemudian berkembang sesuai karakteristik masing-masing kotanya.

Namun kemudian, seiring perkembangan zaman jalur pantura terus mengalami pembenahan pada dekade 1980-an, dan hingga pada dekade milenium membuat jalur ini menjadi dua arah dengan median jalan ditengahnya. Kemudian dengan semakin padatnya jalur ini dan perkembangan teknologi transportasi, membuat jalan tol menjadi alternatif solusi untuk mengurangi beban jalan arteri. Dengan jalan tol membuat jarak bukan lagi menjadi kendala. 

Dan sebagian pengguna roda empatpun berpikir dengan jalan tol, akan semakin mempersingkat jarak tempuh, mengurangi biaya transportasi, memperlancar arus distribusi barang dan manusia dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian juga. Namun demikian, dengan adanya Tol menurunkan jumlah volume kendaraan di Jalur Pantura dan berimbas pada masalah sosial, ekonomi karena lengangnya jalur kota - kabupaten yang di laluinya. Membuat pemerintah daerah berpikir keras agar bisa mencarikan jalan keluar bagi para penjemput rezeki di jalur Pantura.

Menurut Emil Salim (1992, hlm 3) mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat berdampak positif maupun negative.

Dampak positif dari pembangunan adalah dapat meningkatkan kualitas hidup yang terdiri dari meningkatnya kualitas fisik, turunnya angka kematian, dan meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan dampak negative dari pembangunan yaitu berkurangnya sumber daya, pencemaran lingkungan, dan redistribusi penduduk. Sedangkan menurut Soediono (1985:17) yaitu: "Pembangunan merupakan perubahan susunan dan pola masyarakat yang akan merangsang lapisan-lapisan masyarakat dan dengan adanya teknologi maka pertumbuhan ekonomi akan semakin pesat".

Dari segi geografis dan administratif di Pantai Utara Jawa Barat sendiri, terdapat beberapa kabupaten dan kota yang dilalui jalan tol seperti : Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Kota Cirebon.

Hanya saja, tidak seperti , Bekasi, Purwakarta dan Karawang yang merupakan daerah penyangga DKI Jakarta, dan menjadi kawasan yang terlebih dahulu maju dari sektor industri, manufaktur dan jasa, serta Subang yang merupakan wilayah Industri dan Garmen serta posisinya dekat dengan Kota Bandung. Kemudian Cirebon yang merupakan wilayah Pusat Kegiatan Nasional. Sementara itu Indramayu yang secara geografis posisinya berada ditengah - tengah dan di sudut timur laut Jawa Barat.

Dari sekian Kabupaten dan Kota di Pantai Utara Jawa Barat tersebut yang paling bernasib kurang baik bak "radiator spring" adalah Kabupaten Indramayu, hal ini dapat dilihat dari jumlah lalu lalang kendaraan dari luar kota baik di Pantura maupun di pusat kota Indramayu yang terlihat dipadati dari kendaraan masyarakat lokal saja dan cenderung lengang. 

Sementara itu Ridwan Kamil  dalam kunjungannya ke Indramayu pernah mengatakan : "Indramayu harus bisa menjadi kota bagi orang lain, tidak hanya menjadi kota bagi dirinya sendiri". Hal ini menandakan kepekaannya terhadap Indramayu yang selama ini sepi pengunjung, ditambah imbas adanya jalan tol Cikampek - Palimanan.

Semenjak tol trans Jawa yang tersambung dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa, membuat daerah ini semakin kekurangan pengunjung. Yang nampak jika saat ini kita melintasi jalur ini, yang terlihat hanyalah jalanan yang lengang, pedagang kaki lima pendapatannya menurun, banyak kedai-kedai, warung, restoran yang tak terurus lagi, dan beberapa pom bensin (SPBU) gulung tikar.

Indramayu terletak di antara segitiga emas Kota Bandung, Kawasan Jabodetabek dan Kota Cirebon, dengan posisinya berada di tengah-tengah, Kabupaten Indramayu mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah. Sementara itu Radiator Spring digambarkan sebagai kota kecil di tengah-tengah gurun yang tandus dan tidak berpenghuni, namun keduanya sama-sama memiliki pemandangan yang indah. 

Kegiatan utama Radiator Spring hanyalah sebagai kota transit bagi interstate travelers, yaitu isi bensin, ganti ban, makan-minum dan istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Jadi wajarlah bila dengan adanya tol kotanya mati. Beberapa pihak mengharapkan Indramayu membangun sesuatu yang memiliki daya tarik sehingga tidak menjadi kota bagi dirinya sendiri dan memaksa pengguna tol untuk berkunjung ke Indramayu. Sesuatu itu apa?

Kabupaten Indramayu yang bertumpu pada sektor pertanian, perikanan, minyak dan gas. Bagi sebagian pengendara masih dijadikan jalur terutama pengendara roda dua, dan para pengemudi angkutan berat (truk, tronton, kontainer). 

Memang fungsi transit masih ada di Indramayu. Citarasa kuliner di Indramayu saat ini mampu menarik para interstate travelers mampir di Indramayu untuk menikmati sekoteng, pindang gombyang, pedesan entog, nasi lengko, mangga Indramayu, dan lain-lain. Namun demikian, masih belum menjadikan Indramayu menjadi daerah tujuan. Hal ini terlihat dari sepinya jalur Pantura maupun pusat kota di Indramayu dari kendaraan yang berasal dari luar daerah. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah beberapa kalangan di Indramayu.

Upaya Meningkatkan Daya Tarik Pengunjung

Pemerintah Kabupaten Indramayu pun telah berupaya meningkatkan kunjungan dengan memperbaiki sektor pariwisata, dengan cara memperbaiki objek wisata Unggulan seperti wisata alam Pulau Biawak, Pantai Tirtamaya, dan Wisata Mangrove Karangsong, dan pembuatan Kawasan Wisata di sekitar Waduk Bojongsari, serta penambahan sarana prasarana seperti penerangan jalan umum (PJU) di  jalur Pantura Indramayu. Apakah itu cukup dan berjalan efektif untuk menjadikan Indramayu sebagai daerah tujuan para pelancong?

Dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Indramayu merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),  sebagai PKW Indramayu melayani beberapa wilayah disekitarnya seperti : Jatibarang, Lohbener, Haurgeulis, Balongan, Karangampel, Pasekan, Sindang, Widasari, Tukdana, Lelea, Gantar, Patrol, Sukra, Losarang, Anjatan, Bongas, Kertasemaya, Kedokan Bunder, Krangkeng, Sukagumiwang, Sliyeg, Cantigi, Cikedung, Arahan, Bangodua, Gabus Wetan, Terisi, Kandanghaur, Juntinyuat dalam berbagai sektor seperti Pertanian, Perikanan, Pariwisata Bahari dan Jaringan Transmisi Pipa Minyak dan Gas Bumi, PLTU, Kawasan Industri dan Pemukiman. 

Hal ini senada dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu dalam mewujudkan lahan pertanian, perikanan, wisata bahari dan kawasan industri yang termasuk kedalam kawasan Andalan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Pilkada sebagai momentum

Situasi politik yang sedang memanas karena adanya marketing politik dari para kandidat calon Bupati dibeberapa Kabupaten di pantai utara Jawa Barat, yaitu salah satunya Kabupaten Indramayu, merupakan momentum untuk memilih calon yang bisa menjawab tantangan untuk menghidupkan kembali kabupaten yang telah sepi dengan cara menarik para pengguna jalan untuk singgah di Indramayu yang bisa membawa multiplier effect dan bisa menggerakkan roda perekonomian.

Yang mana dalam film Cars digambarkan tokoh utamanya, yaitu McQueen, yang pada akhirnya berhasil menghidupkan kembali kota Radiator Spring yang mati akibat jalan tol dengan menjadikan kota tersebut sebagai pusat latihan balap timnya sehingga mampu membelokkan interstate travelers untuk berkunjung ke Radiator Spring.

Indramayu  tentunya dengan potensi daerah dan strategi yang tepat untuk bisa menghidupkan kembali Pantai Utara Kabupaten Indramayu. Apakah Kawasan Pantura khususnya Kabupaten Indramayu memerlukan McQueen untuk meramaikan dan menghidupkan kembali kotanya?

Terkait pemikiran dan peranannya memang perlu sosok seperti McQueen. Yang bisa meminimalkan dampak negatif dari sebuah pembangunan serta lebih banyak memberikan dampak positif dari suatu pembangunan. 

Namun siapakah  gerangan sosok tersebut?, Apakah harus seorang kepala daerah, bisa jadi! Karena dengan kepemimpinan, program kerja dan kebijakan publik, yang bersangkutan bisa lebih memiliki kewenangan lebih dalam memberikan keputusan dan penyelesaian terhadap masalah - masalah tersebut.

Menurut Carl Fredrich Kebijakan Publik adalah "Tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, dimana terdapat hambatan - hambatan (kesulitan - kesulitan) dan kemungkinan - kemungkinan (kesempatan - kesempatan) dimana kebijakan tersebut agar berguna dalam mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud". 

Sementara itu menurut James Anderson adalah "serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu masalah atau suatu hal yang diperhatikan".

Hal ini menjadikan Pilkada sebagai momentum krusial untuk memilih kepala daerah yang mampu membuat kebijakan publik dalam membangkitkan kembali roda perekonomian daerah khususnya yang berada di Jalur Pantura. 

Dan sebagai warga negara yang memiliki hak pilih, haruslah jeli dalam memilih pemimpin sesuai hati nurani, sepak terjang serta bibit, bebet dan bobot pasangan calon kepala daerah. Akhirnya saya berharap siapapun yang terpilih nanti bisa menjadi McQueen yang mampu menghidupkan kembali daerah yang hampir mirip seperti Radiator Spring dalam Film CARS.

Namun demikian dari penjelasan Carl Frederich, untuk menjadi McQueen tidak mesti dari kalangan pemerintahan. Akan tetapi seseorang  ataupun kelompok pun bisa menjadi McQueen baik dari pengusaha, organisatoris, maupun masyarakat umum semuanya bisa berkolaborasi untuk memikirkan dan mengatasi masalah - masalah serta merubah daerah kearah yang lebih baik dengan tindakan serta langkah -langkah nyata yang menghasilkan output positif.

Seyogyanya hal ini, tidak hanya terjadi di Indramayu, akibat pembangunan jalan tol, muncul masalah - masalah dan kesulitan - kesulitan lain. Di daerah lainpun demikian, pada perkembangannya saat ini, jaringan jalan tol di Indonesia telah terbangun di hampir seluruh pulau Jawa dengan nama jalan tol trans jawa, sebagian pulau Sumatera atau yang disebut tol trans sumatera, di Pulau Bali ada Tol Bali Mandara dan yang saat ini sedang dibangun yaitu jalan tol Denpasar - Buleleng.

Beruntungnya di Bali ekonomi kerakyatan dan sektor pariwisata sebagai daya tarik wisatanya mendunia, kemudian di Pulau Kalimantan yaitu Tol Balikpapan - Samarinda dan di Sulawesi ada Tol Makassar - Maros dan Tol Bitung - Manado. Kalau di setiap daerah Kabupaten dan Kota di Indonesia yang di lalui tol ini ada yang berperan seperti McQueen yang mampu menghidupkan kota dan kabupaten akibat pembangunan jalan tol. Dengan potensi dan sumber daya yang ada, niscaya daerah tersebut akan maju dan mandiri serta dapat menciptakan pertumbuhan baik bagi daerah maupun nasional. Indramayu 21 November 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun