Mohon tunggu...
Imam Subkhan
Imam Subkhan Mohon Tunggu... Penulis - Author, public speaker, content creator

Aktif di dunia kehumasan atau public relations, pengelola lembaga pelatihan SDM pendidikan, dan aktif menulis di berbagai media, baik cetak maupun online. Sekarang rajin bikin konten-konten video, silakan kunjungi channel YouTube Imam Subkhan. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran yang membawa maslahat umat. Kritik dan saran silakan ke: imamsubkhan77@gmail.com atau whatsapp: 081548399001

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hai Supporter, Berhenti Mengumpat Morata dan Mbappe Ya!

7 Juli 2021   15:05 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:46 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Diolah dari internet

Belajarlah Menghargai dari Setiap Tetes Keringat

Jujur saja, saya tak setuju dengan publik atau netizen, termasuk para suporter masing-masing negara yang dibela Morata dan Mbappe, dengan menjadikan kedua pemain ini sasaran umpatan dan cacian. 

Meskipun ada andil penyebab kekalahan tim, tetapi bukan satu-satunya penyebab kegagalan, karena masih banyak faktor yang berpengaruh ketika pertandingan sepak bola di lapangan berlangsung. Bahkan yang bikin tak habis pikir, para suporter sampai membawa persoalan ini ke keluarganya. 

Seperti diketahui sebelumnya, akibat tampil buruk di beberapa pertandingan Euro 2020, keluarga Morata mendapat ancaman bahkan disumpahi mati oleh para pendukung Spanyol. "Kok jadi ngeri begini dampaknya!"

Para suporter hanya melihat dari satu sisi saja, yaitu "kegagalan dan kekalahan". Mereka tak lagi bisa melihat dengan jernih semangat dan perjuangan para pemain di lapangan. 

Semua pemain tak terkecuali, telah bekerja maksimal, memeras keringat, dan berpikir keras untuk bisa mengalahkan lawan. Rasa lelah, tekanan mental, terkadang rasa sakit yang mendera karena benturan dengan para pemain lawan, tak lagi mereka hiraukan. Mereka harus jatuh bangun untuk bisa menguasai bola dan meraih kemenangan di setiap laga. 

Tekad dan harapan mereka sama, yaitu ingin membawa nama harum negaranya. Saya yakin, mereka tak ada yang ingin menjadi pecundang, atau menjadi musuh dalam selimut untuk negaranya sendiri.

Morata dan Mbappe sudah bekerja keras dengan dedikasi tinggi di setiap laga yang dilakoni. Kedua pemain ini sangat taat terhadap arahan pelatihnya. Mereka pun telah berlatih sepanjang waktu untuk mempersiapkan penampilan terbaiknya. Hanya saja ketika sudah berbicara hasil, maka sulit untuk bisa menjamin sebuah tim sepak bola selalu menang, dan pemain bintang selalu akan bikin gol dan rekor. 

Karena untuk bisa menang, bukan saja dibutuhkan kemampuan dan kehebatan para pemainnya, tetapi juga strategi bermain, kerja sama tim, instruksi tim pelatih, serta faktor "keberuntungan". Oleh karena itu, kegagalan sebuah tim tak bisa hanya fokus pada person ke person pemain, tetapi harus dilihat secara keseluruhan, termasuk tim manajemen, bahkan organisasi sepak bola yang memayunginya.

Saya kira, para suporter Spanyol harus meniru apa yang dilakukan oleh pelatihnya, Luis Enrique, seusai kekalahan timnya. Menurutnya, Morata telah menunjukkan performa yang luar biasa, jadi layak untuk dipuji dan dihargai. 

Morata tetap ingin mengambil tendangan penalti, padahal ada masalah otot yang dialami. Dan sekali lagi, jangan dibayangkan bahwa setiap pemain yang di lapangan mau dan berani untuk mengambil tendangan penalti. Banyak yang menghindari dan menolaknya, karena tak kuat mental. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun