Lagi-lagi pemain muda bertalenta menjadi sorotan atas kegagalan tim yang dibela. Semuanya berasal dari kegagalan dalam mengeksekusi bola mati dari titik penalti. Jika sebelumnya ada Kylian Mbappe yang seharusnya bisa membawa Prancis meraih kemenangan, jika saja tendangan penaltinya tak dimentahkan oleh kiper Swiss, Yann Sommer, dalam drama adu penalti. Padahal jika berhasil melesakkan gol, bukan saja membawa timnya ke babak perempat final Euro 2020, dia pun bisa pecah telor, karena menjadi gol perdana dari beberapa pertandingan yang sudah dilakoni sebelumnya.
Pemain berusia 22 tahun ini hanya bisa meratapi, melihat tim negaranya kandas dan harus angkat koper terlebih dahulu. Padahal jika menilik penampilannya di lapangan selama Euro 2020, bintang bernomor punggung 10 ini cukup impresif. Hanya saja, tembakan-tembakan bolanya ke arah gawang lawan, belum bisa membuahkan meski sebiji gol pun.Â
Singkat kata, impiannya untuk menjadi pahlawan negaranya di perhelatan pertandingan sepak bola paling bergengsi di daratan Eropa pun menjadi sirna. Bahkan bisa jadi, kegagalan ini akan terus menjadi perbincangan dan bukan tidak mungkin akan memengaruhi karier Mbappe ke depannya di tim nasional Prancis. Â Â Â
Nyaris serupa dengan nasib Mbappe, kali ini dialami oleh bintang andalan tim nasional Spanyol, Alvaro Morata.Â
Dia pun gagal menceploskan bola ke gawang musuh dari titik putih dalam babak yang berakhir adu penalti saat melawan Italia di babak semifinal Euro 2020. Padahal jika saja tendangan penaltinya berbuah gol, sejarah bisa jadi berbeda.Â
Namun sedikit berbeda dengan Mbappe yang tak bikin gol sama sekali, Morata sebenarnya menjadi pahlawan penyelamat bagi timnya dalam menyamakan kedudukan, ketika tertinggal 0-1 dari Italia.
Persis di menit ke-80, penyerang Juventus berusia 28 tahun berhasil melesakkan gol ke gawang musuh, setelah masuk lapangan di menit ke-62 sebagai pemain pengganti. Dia seolah-olah menjawab keraguan sang pelatih, Luis Enrique yang lebih memasangnya sebagai pemain bangku cadangan.Â
Gol di menit-menit akhir pertandingan itu benar-benar menjadi asa bagi tim Spanyol, setelah dibuat frustasi oleh kokohnya pertahanan Italia. Spanyol kemudian benar-benar menggila di babak perpanjangan waktu, hingga penguasaan bola 63 persen. Tetapi sampai peluit berakhir, kedudukan masih seimbang 1-1, dan harus diakhiri dengan drama adu penalti.
Morata di pertandingan malam itu, menampilkan dua sisi performa yang berbeda, menjadi penyelamat asa saat bikin gol di waktu aktif pertandingan, dan menjadi pesakitan saat adu penalti.Â
Dan tentu publik Spanyol akan lebih mengingat hasil akhirnya, yaitu kekalahan Spanyol yang gagal melanjutkan ke babak final Euro 2020. Tendangannya terlalu lemah dan berhasil digagalkan kiper Italia, Gianluigi Donnarumma. Pemain ini pun sontak disebut-sebut menjadi biang kegagalan Tim Matador di laga ini. Dia kembali mengulang kegagalannya dalam menendang bola dari titik putih saat berhadapan dengan Slovakia sebelumnya di ajang yang sama.