Mohon tunggu...
Imam Subkhan
Imam Subkhan Mohon Tunggu... Penulis - Author, public speaker, content creator

Aktif di dunia kehumasan atau public relations, pengelola lembaga pelatihan SDM pendidikan, dan aktif menulis di berbagai media, baik cetak maupun online. Sekarang rajin bikin konten-konten video, silakan kunjungi channel YouTube Imam Subkhan. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran yang membawa maslahat umat. Kritik dan saran silakan ke: imamsubkhan77@gmail.com atau whatsapp: 081548399001

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seri Motivasi Hidup: Kopi Pagi, Masalah, dan Langkah Pertama

1 Desember 2020   11:34 Diperbarui: 1 Desember 2020   12:06 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melawan Takdir Tuhan?

Jika kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan dan melawan derasnya air, tetapi toh pada akhirnya kita hanyut dan tenggelam, maka itu sudah menjadi takdir Tuhan. Saat kita sedang berpegangan pada akar atau tongkat untuk menerjang arus air, kita tidak sedang melawan takdir Tuhan. 

Sesuatu yang telah terjadi pada waktu kemarin dan saat ini, itulah yang dinamakan takdir. Sementara masa depan belum menjadi takdir kita. Justru saat ini, momentum yang tepat untuk menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Membuat rencana dan strategi yang lebih cermat dan matang.

Sebagai contoh, tak usah bicara cita-cita yang panjang, cukup apa yang sedang kita jalani saat ini. Jika kita mahasiswa yang ingin segera lulus kuliah, maka rajinlah untuk setiap hari menengok dan mengerjakan skripsi, tesis, atau disertasi. 

Jika kita mahasiswa yang biaya sendiri, paksakan untuk bisa menyisihkan uang setiap saat, agar pada saat registrasi, dana telah kita pegang. Jika kita yang sedang bekerja dan ingin menjadi pucuk pimpinan, mulailah bekerja keras, pasang target, pegang kepercayaan orang, tanggung jawab, dan bangun relasi. Jika kita pelajar yang ingin masuk perguruan tinggi favorit tanpa biaya, belajarlah sungguh-sungguh, kurangi bermain yang tanpa makna, dan selalu cari tahu peluang beasiswa universitas.

Jika kita orang tua yang ingin anaknya menjadi orang hebat kelak, asuh dan didik sebaik-baiknya, sempatkan waktu dan tenaga untuk anak-anak kita. Jika kita suami atau istri yang ingin rumah tangganya aman dan damai, maka belajarlah menjadi pasangan yang jujur dan setia. Jika kita di usia 40 atau 50 tahun ingin memiliki rumah yang besar, mobil yang mewah, dan harta berlimpah, maka mulailah berdagang, berwirausaha, berbisnis, meriset pasar, mencari kolega, dan mendapatkan modal usaha. Juga apabila kita umat beragama yang menginginkan surga, maka rajinlah beribadah, berbuat baik kepada sesama, dan berdoa.

Termasuk saat ini, jika kita ingin terhindar dari virus Covid-19, maka patuhi protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, dan menjaga jarak.

Kuncinya, senangi dan cintai pekerjaan yang sedang kita jalani, buat rencana, pilih strategi, bekerja keras, semangat, pantang putus asa, dan selalu awali dengan langkah pertama. Selebihnya kita pasrahkan kepada Tuhan, dan berdoa agar kita selalu dipertemukan dengan takdir terbaik-Nya. SEMOGA!

Imam Subkhan, Penulis tinggal di Karanganyar Jawa Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun