Melawan Takdir Tuhan?
Jika kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan dan melawan derasnya air, tetapi toh pada akhirnya kita hanyut dan tenggelam, maka itu sudah menjadi takdir Tuhan. Saat kita sedang berpegangan pada akar atau tongkat untuk menerjang arus air, kita tidak sedang melawan takdir Tuhan.Â
Sesuatu yang telah terjadi pada waktu kemarin dan saat ini, itulah yang dinamakan takdir. Sementara masa depan belum menjadi takdir kita. Justru saat ini, momentum yang tepat untuk menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Membuat rencana dan strategi yang lebih cermat dan matang.
Sebagai contoh, tak usah bicara cita-cita yang panjang, cukup apa yang sedang kita jalani saat ini. Jika kita mahasiswa yang ingin segera lulus kuliah, maka rajinlah untuk setiap hari menengok dan mengerjakan skripsi, tesis, atau disertasi.Â
Jika kita mahasiswa yang biaya sendiri, paksakan untuk bisa menyisihkan uang setiap saat, agar pada saat registrasi, dana telah kita pegang. Jika kita yang sedang bekerja dan ingin menjadi pucuk pimpinan, mulailah bekerja keras, pasang target, pegang kepercayaan orang, tanggung jawab, dan bangun relasi. Jika kita pelajar yang ingin masuk perguruan tinggi favorit tanpa biaya, belajarlah sungguh-sungguh, kurangi bermain yang tanpa makna, dan selalu cari tahu peluang beasiswa universitas.
Jika kita orang tua yang ingin anaknya menjadi orang hebat kelak, asuh dan didik sebaik-baiknya, sempatkan waktu dan tenaga untuk anak-anak kita. Jika kita suami atau istri yang ingin rumah tangganya aman dan damai, maka belajarlah menjadi pasangan yang jujur dan setia. Jika kita di usia 40 atau 50 tahun ingin memiliki rumah yang besar, mobil yang mewah, dan harta berlimpah, maka mulailah berdagang, berwirausaha, berbisnis, meriset pasar, mencari kolega, dan mendapatkan modal usaha. Juga apabila kita umat beragama yang menginginkan surga, maka rajinlah beribadah, berbuat baik kepada sesama, dan berdoa.
Termasuk saat ini, jika kita ingin terhindar dari virus Covid-19, maka patuhi protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, dan menjaga jarak.
Kuncinya, senangi dan cintai pekerjaan yang sedang kita jalani, buat rencana, pilih strategi, bekerja keras, semangat, pantang putus asa, dan selalu awali dengan langkah pertama. Selebihnya kita pasrahkan kepada Tuhan, dan berdoa agar kita selalu dipertemukan dengan takdir terbaik-Nya. SEMOGA!
Imam Subkhan, Penulis tinggal di Karanganyar Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H