Saya mengutip sebuah artikel yang relevan dengan permasalahan ini, yakni dari klikdokter.com, yang berjudul "7 Kiat Mengajarkan Anak Menerima Kekalahan".
Menurut para ahli, bahwa menanamkan sikap menerima kekalahan sangat baik bagi perkembangan anak. Di satu sisi, mereka akan bisa mengevaluasi apa yang menyebabkan dia gagal, di sisi lain, anak memahami pentingnya bersikap adil atau menghargai hasil yang sudah terjadi.
Masih menurut sumber ini, sebaiknya kita jangan membiarkan anak menjadi pribadi yang mau menang sendiri ketika sudah dewasa. Dan jangan biarkan anak menjadi sosok yang menghalalkan segala cara ketika berkompetisi.
Nah, berikut ini cara atau kiat mengajarkan anak untuk bisa menerima kekalahan:
1. Pentingkan proses, jangan hasil
Sebagai orang tua, kita jangan sampai mementingkan hasil. Jika anak kalah, lebih baik evaluasi dan diskusikan dengan anak apa yang telah terjadi.
"Anda bisa sampaikan kepada anak-anak bahwa tidak masalah kalau kalah. Sebut bahwa dia sudah berusaha dan ke depannya harus perbaiki diri," misalnya seperti itu.
2. Perbaikan dirinya jauh lebih penting
Ajari anak untuk memperbaiki diri usai kekalahan. Jangan lupa untuk apresiasi setiap kemajuan yang anak lakukan atau yang dialami. Dengan mengapresiasi setiap perbaikan yang dialami anak, anak menjadi tahu bahwa sebenarnya dia tidak seburuk yang dipikirkannya.
3. Terus semangati anak
Sebaiknya kita jangan sekali-kali membicarakan keburukan atau kekurangan anak ketika dia kalah. Semangatilah dia untuk memperbaiki diri dan kesempatan masih terbuka lebar, untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih lagi ke depannya.