Mohon tunggu...
Imam Subkhan
Imam Subkhan Mohon Tunggu... Penulis - Author, public speaker, content creator

Aktif di dunia kehumasan atau public relations, pengelola lembaga pelatihan SDM pendidikan, dan aktif menulis di berbagai media, baik cetak maupun online. Sekarang rajin bikin konten-konten video, silakan kunjungi channel YouTube Imam Subkhan. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran yang membawa maslahat umat. Kritik dan saran silakan ke: imamsubkhan77@gmail.com atau whatsapp: 081548399001

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prabowo, Macan Asia Harapan Bangsa?

13 Januari 2019   09:08 Diperbarui: 13 Januari 2019   09:29 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku ini sesungguhnya telah ditulis dan diterbitkan pada tahun 2013, yakni jelang pemilihan presiden tahun 2014, di mana Prabowo bersama pasangannya Hatta Rajasa menjadi salah satu kandidat calon presiden dan wakil presiden kala itu. 

Namun, lagi-lagi Prabowo menelan kekalahan melawan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Dan di tahun 2019 ini, Prabowo kembali mencalonkan diri, dengan menggandeng tokoh muda, Sandiaga Uno. Akankah usaha Prabowo kali ini bakal terwujud? Tentu waktulah yang akan menjawabnya.

Kegagalan demi kegagalan inilah yang mungkin membuat penulis sedikit galau, dan memberi judul buku ini "Prabowo Macan Asia, Harapan Bangsa?" Di frasa "harapan bangsa", penulis membubuhkan "tanda tanya". Barangkali penilaian penulis, bahwa sosok Prabowo adalah pemimpin yang sangat ideal dan cocok untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, berdaulat, dan sejahtera. 

Namun apa daya, sejak dia memutuskan untuk terjun di dunia politik dan maju dalam bursa calon presiden atau wakil presiden di tahun 2004, 2009, dan 2014, Prabowo seolah-olah belum diharapkan oleh bangsa ini untuk menjadi presiden atau wakil presiden. Dan pada pemilihan presiden 2019 ini akan menjadi pertaruhan terakhirnya, mengingat usianya yang sudah tidak memungkinkan lagi di tahun 2024 dan tentu akan banyak bermunculan tokoh-tokoh baru yang menjadi pesaing beratnya.

Macan Asia

Oleh karena itu, buku ini kembali hadir di saat yang tepat jelang pemilihan presiden 2019, setelah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, sehingga isi buku ini relevan dengan perjalanan karier politik Prabowo hingga sekarang. Buku dengan jumlah halaman 196 ini, terdiri dari 7 bab dan banyak sub bab. Isi buku ini cukup runtut dan sistematis menceritakan perjalanan hidup figur Prabowo. 

Mulai dari kelahiran dan silsilah keluarganya, berkarier di bidang militer, berbisnis meneruskan jiwa begawan ekonomi ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, hingga kemudian terjun di dunia politik dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Liku-liku dan kontroversi sosok Prabowo dimulai dari ranah politik sini. 

Menilik sejarahnya, Prabowo dan partainya dikenal dengan warna Indonesia dan nasionalis sejati. Namun akhir-akhir ini mendadak menjelma menjadi tokoh yang dekat sekali dengan kaum religius, yaitu tokoh-tokoh Islam. Bahkan pencalonannya sekarang disimbolkan sebagai perlawanan umat Islam terhadap rezim kapitalis.

Prabowo dijuluki sebagai "Macan Asia" juga terungkap di buku ini. Prabowo dianggap sebagai tokoh yang berani dan tegas, dimulai dari kariernya di bidang militer, hingga membawanya menjadi seorang jenderal yang disegani, tak hanya di Indonesia tetapi di kancah dunia. 

Jiwa nasionalisme dan pengabdiannya kepada tanah air tak perlu diragukan lagi. Contohnya, ketika pasukan Malaysia ingin memanjat puncak gunung Everest sebagai wakil negara kawasan Asia Tenggara pertama, Prabowo mendahuluinya dengan menerjunkan pasukan tentara untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. 

Begitu pula ketika pabrik kertas Kiani Kertas di Kalimantan Timur sedang bangkrut dan mau dikuasai oleh negara lain, maka Prabowo pun turun tangan untuk mengambil alih. Keberanian dan kesigapan dalam menghadapi persoalan bangsa inilah, yang membuat dirinya dijuluki sebagai "Macan Asia".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun