Sebagaimana diketahui, Jokowi menjenguk sang ustaz lebih awal daripada Prabowo. Sebelum bekerja di istana, Jokowi menyempatkan diri di waktu pagi hari untuk menjenguk sang ustaz. Dan tak selang lama, foto-foto kebersamaan Jokowi dan ustaz Arifin Ilham pun beredar di dunia maya.Â
Dalam foto tersebut, sangat menggambarkan keakraban yang tercipta antara Jokowi dengan Ustaz Arifin Ilham. Dan yang paling disorot adalah adegan manakala Jokowi merendahkan badannya untuk bisa mendekat ke wajah ustaz Arifin Ilham, sembari kedua tangan mereka saling berjabat erat.Â
Eskpresi wajah keduanya menunjukkan keikhlasan, kehangatan, rasa saling empati, saling menghargai, dan saling menyayangi. Seolah-olah, perbedaan pendapat dan pandangan politik yang terjadi selama ini telah melebur menjadi ikatan kasih sayang, persaudaraan, dan kekeluargaan.
Tentu publik sudah mafhum adanya, jika ustaz Arifin Ilham merupakan salah satu tokoh ulama yang turut menggulirkan aksi 212 pada kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan terus melibatkan diri pada dukungan moral dan politik kepada sosok Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta sekarang), kemudian berlanjut pada pencalonan Prabowo untuk Pilpres 2019.Â
Meski tak terang-terangan, namun publik dan jemaah pengikutnya bisa menangkap tentang arah politik dari sang ustaz.
Jika merangkum dari fatwa-fatwa sang ustaz, bahwa pemerintahan Jokowi saat ini sebagai rezim yang tidak selaras dengan kepentingan umat Islam, bahkan dicap sebagai penguasa yang zalim dan mengkriminalisasi terhadap para ulama dan habaib di Indonesia.Â
Sehingga bagi sang ustaz, Jokowi dianggap masuk barisan yang harus ditentangnya dan tidak akan didukungnya untuk menjadi presiden kembali di 2019. Prabowo adalah calon presiden yang direkomendasikan oleh para ulama termasuk dirinya untuk bisa memperjuangkan kepentingan umat Islam.
Oleh karena itu, kehadiran Jokowi di sisi sang ustaz tatkala tengah terbaring sakit, menjadi berita yang menghebohkan publik. Menurut saya, momentum ini benar-benar menjadi panggung Jokowi, bukan Prabowo.Â
Jokowi dianggap memiliki kepribadian yang sangat humanis, memanusiakan manusia, nguwongke uwong, melebihi dari sekadar ambisi dan tujuan politik. Jokowi lebih mementingkan aspek kemanusiaan daripada politik an sich.Â
Siapa pun yang sakit, apalagi menimpa pada sosok yang punya pengaruh di masyarakat, maka sebagai sesama manusia, sesama saudara, sesama muslim, dan sesama elemen bangsa harus mau tolong-menolong, saling berbagi, saling berempati, dan saling mengasihi satu sama lain. Dan Jokowi telah menunjukkan itu semua.Â
Bahkan ustaz Arifin Ilham pun melalui postingan putranya, Alvin Faiz, turut merasakan, bahwa sakitnya telah membawa hikmah yang luar biasa, baik bagi dirinya, keluarga, dan bangsa ini. Dia sejenak bisa melupakan perbedaan yang selama ini selalu mengemuka di republik ini dan hanya fokus untuk mendoakan dirinya sembuh dari penyakit.