Heri membawa FT UI menjadi kampus teknik terbaik menurut predikat Times Higher Education (THE) pada tahun 2023 dan 2024. Selain itu, di bawah kepemimpinannya Program Studi Teknik Kimia, Arsitektur, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro UI menjadi program studi terbaik di Indonesia berdasarkan QS World University Rankings.
Heri juga memprakarsai pembangunan sejumlah infrastruktur di Fakultas Teknik UI seperti gedung InterDisciplinary Engineering (IDE) dengan lima laboratorium penelitian canggih dan tiga institut interdisiplin keteknikan (bidang transisi energi, biosistem dan bioengineering, dan smart city) di dalamnya. Pembangunan Gedung IDE itu merupakan terobosan penting yang dilakukan Heri dalam menghadapi dinamika global dari berbagai disiplin ilmu dengan volatilitas tinggi.
Selain itu, untuk menaungi program studi interdisiplin, Heri membentuk departemen baru ke-8 di FT UI, yaitu Departemen Interdisiplin Keteknikan (DIK).
Menarik disimak kiprah kedua profesor tersebut dalam membangun Indonesia. Jika Thom 'The Professor' Haye berambisi membawa Timnas ke pentas Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat; pun dengan Profesor Heri, termotivasi membawa UI lebih bereputasi dan berdampak.
Dari rekam jejak dan kompetensi, kemampuan Heri tak diragukan. UI butuh sosok seperti Heri. Sebab ia punya jejaring global serta visioner dalam membangun almamaternya.
Dalam satu potongan wawancara di media, Haye pernah berujar bahwa dirinya ingin melakukan 'transfer knowledge' ihwal ilmu sepakbola yang didapatnya selama di Eropa, dengan tujuan membawa Timnas ke Piala Dunia. Sementara Heri memiliki visi membawa UI semakin diakui sebagai kampus bereputasi di pentas dunia.
Semoga impian kedua profesor ini membangun Indonesia bisa terealisasi. Bravo, 'Prof' Haye dan Prof Heri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H