Pilrek UI dan Kualifikasi Piala Dunia: Antara 'The Professor' dan Profesor”
Ada dua momen penting di bulan September 2024 ini, khususnya bagi pencinta bola di Tanah Air dan warga Universitas Indonesia.
Pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga yang baru saja berlangsung. Ya, Tim Nasional Indonesia berhasil mencatatkan hasil positif melawan dua 'karyawan tetap' Piala Dunia 2024: Arab Saudi dan Australia. Timnas meraih dua poin penting setelah mengimbangi kedua tim.
Bertandang ke Jeddah, Arab Saudi, pasukan Shin Tae Yong mampu menahan imbang 1-1. Skuad asuhan Roberto Mancini tersebut bahkan sempat tertinggal terlebih dahulu oleh gol Ragnar Oratnamgoen, sebelum akhirnya disamakan.
Sementara laga kedua tadi malam (11/9), Garuda lagi-lagi bermain apik. Jay Idzes cs berhasil membuat Australia, yang notabene peringkat 24 dunia, tak berkutik. Gawang Marteen Paes tetap perawan hingga akhir pertandingan.
Salah satu nama pemain yang disorot adalah Thom Haye. Jenderal lapangan tengah Timnas ini bermain apik di dua laga krusial kemarin. Asa Haye untuk membawa tanah leluhurnya ke Piala Dunia kini bukan sekadar mimpi lagi. Peluang untuk mentas di Piala Dunia sangat terbuka lebar.
September ini kompetisi juga sedang berlangsung di universitas kebanggaan bangsa Indonesia, Universitas Indonesia (UI). Bukan kompetisi sepak bola tingkat dunia, tetapi pemilihan rektor UI yang akan menentukan siapa 'UI-1' yang nantinya akan membawa UI ke kancah prestasi perguruan tinggi yang lebih tinggi lagi, khususnya dalam skala regional dan global. Ya, di bulan sebelas ini, UI bakal dinakhodai pimpinan baru selama lima tahun ke depan.
Lantas apa relasi bola dan pilrek UI? Jawabannya lantaran dua sosok 'sentral' pada dua momentum tersebut. Ialah gelandang andalan Timnas Indonesia, 'The Professor' Thom Haye, serta Profesor Heri Hermansyah. Nama terakhir dikabarkan masuk ke putaran seleksi 7 calon rektor UI setelah tahap seleksi awal.
Keduanya memiliki kesamaan dalam sejumlah hal. Ketika usia 27 tahun, saat membela Heerenveen, Thom Haye dijuluki 'The Professor' oleh media ternama Belanda lantaran kelihaiannya menjadi jenderal lapangan tengah. Haye sukses menjadi salah satu pengatur serangan terbaik di Liga Belanda. Umpan-umpannya brilian, sebagaimana terlihat ketika membela Timnas Indonesia.
Segendang sepenarian, Heri Hermansyah juga memiliki catatan ciamik dari sisi akademik.
Di usia 37 tahun, lelaki yang dikenal gesit berprestasi tersebut meraih gelar profesor sebagai guru besar termuda dalam sejarah Fakultas Teknik UI (FT UI). Gelar tersebut merupakan bentuk konsistensi Heri di bidang Ilmu Rekayasa Proses Bioreaksi. Sembilan tahun kemudian, Heri diamanahi jabatan Dekan FT UI periode 2022-2026.