Pembelajaran untuk Indonesia
Dengan belajar dari pengalaman negara lain, Indonesia dapat mengadopsi praktik terbaik dan mengembangkan model bisnis yang sesuai dengan kondisi lokal. Kolaborasi internasional dan pertukaran teknologi dapat mempercepat perkembangan industri energi mikroalga di Indonesia.
Kesimpulan
Mikroalga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia. Dukungan kebijakan yang tepat, investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta kolaborasi internasional sangat penting untuk memaksimalkan potensi ini. Dengan memanfaatkan kekayaan alam dan potensi teknologi, Indonesia dapat menjadi pionir dalam pemanfaatan mikroalga sebagai energi baru dan terbarukan, membawa manfaat jangka panjang bagi perekonomian, lingkungan, dan masyarakat.
Referensi
1. Badan Informasi Geospasial. (2015). Mengawal Kedaulatan Indonesia.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral. (2021). Penelitian dan Pengembangan Mikroalga sebagai Bahan Baku Biodiesel.
3. Budiman, A. et al. (2019). Mikroalga: Kultivasi, Pemanenan, Ekstraksi, dan Konversi Energi. Gadjah Mada University Press.
4. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. (2015). Rencana Strategis 2015-2019. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Lampiran Surat Nomor 1154/12/DJE/2017. Perhitungan Besaran Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN) Bulan Maret 2017.
6. Li, Y. et al. (2008). Biofuels from Microalgae. Biotechnology Progress, 24(4), 816.
7. RUEN (Rencana Umum Energi Nasional).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H